Blog ini membahas tentang masalah kesehatan

Tuesday, July 19, 2016

Kebutuhan Nutrisi Bayi Usia 0-6 bln



KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI

 Nutrisi Bayi Usia 0-6 Bulan
Selama 6 bulan  pertama kehidupannya, bayi dianjurkan hanya mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa tambahan minuman apapun termasuk madu dan sebagainya, atau dikenal dengan istilah ASI eksklusif. ASI diberikan  sekehendak bayi, bayi tidak akan kekurangan ASI karena produksi ASI menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI merupakan makanan yang paling sehat didunia.
Manfaat dari ASI
1.          ASI merupakan satu-satunya makanan yang sempurna untuk bayi; membuat bayi sehat dan kuat
2.          Dengan memberi ASI segera sesudah melahirkan, pendarahan rahim akan berhenti
3.          ASI melindungi bayi dari penyakit dan infeksi, misalnya diabetes, kanker, diare, dan radang paru.
4.          Dengan menyusui, ibu terhindar dari penyakit seperti kanker dan osteoporosis
5.          ASI jelas lebih hebat dari susu kaleng atau botol, karena ASI mudah diberikan dimana saja, selalu bersih, selalu memiliki suhu yang tepat bagi mulut bayi
6.          Dengan menyusui, ibu dan bayi menjadi dekat satu sama lain, terjalin ikatan emosi (bonding)
7.          Bagi sebagian perempuan, bila bayi hanya diberi ASI tanpa makanan dan minuman lain, mereka bisa terlindung dari kehamilan yang terlalu cepat
8.          Salah satu keunggulan ASI terletak pada kenyataan bahwa ASI bisa diperoleh tanpa biaya sama sekali, alias gratis

Rata-rata bayi bisa meminum 80 sampai 120 ml sekali minum dengan frekuensi sesuai kebutuhan atau kebiasaan menyusui. Untuk mengira berapa banyak jumlah ASI Perah (ASIP) yang harus diberikan dalam satu sesi. Dihitung dengan rumus :
Frekuensi menyusui dalam 1 hari = BB Bayi x (120/150 ml)
Cara pemberian ASI :
1.    Segera sesudah bayi lahir, segeralah beri ASI. Pada kasus bayi yang lahir prematur. peraslah ASI dengan tangan atau gunakan pompa ASI manual atau elektrik, lalu tampung dan simpan dalam botol atau wadah steril untuk diberikan kepada bayi prematur hingga bayi sudah mampu untuk menghisap
2.    Berikan ASI setiap 2-3 jam atau 8-12 kali dalam sehari
3.    Cara menyusui : topang kepala bayi dengan lengan atau tangan ibu, kepala da tubuh bayi harus berada dalam satu garis lurus, tunggu dulu sampai mulutnya membuka lebar, dekatkan bayi ke dada, sentuhkan puting payudara ke bibir bagian bawahnya. Bila bayi mendapat sebagian besar puting payudara dalam mulutnya, berarti cara menyusunya sudah benar.
4.    Berikan ASI dari kedua belah payudara, tapi biarkan bayi selesai menyusu dari satu payudara dulu sebelum ditawarkan payudara kedua
5.    Pada saat menyusu, mungkin bayi menyedot udara juga lewat mulutnya. Ini bisa membuatnya merasa tidak nyaman. Karena itu, ibu bisa membuatnya bersendawa atau melepas angin lewat mulut. Caranya : gendonglah dalam posisi berdiri, merapat ke dada, menghadap ke belakang, dan usap-usap punggungnya. Atau bisa juga baringkan dia di pangkuan atau digendong-gendong satu lengan sambil diusap-usap punggungnya.
6.    Susui bayi dalam ruangan yang tenang, sejuk, dan tidak terlalu terang agar bayi tidak gelisah
7.    Bila memungkinkan, berikan ASI sambil melakukan perawatan ala kanguru (kangaroo care). Caranya : letakkan bayi di dada ibu (ibu sambil duduk atau berdiri) sehingga kulit bayi langsung bersentuhan dengan kulit ibunya dan merasakan kehangatannya. Manfaatnya : menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat, juga meningkatkan kedekatan psikologis antara ibu dan bayi, merangsang bayi untuk menghisap payudara ibu, serta memperlancar aliran ASI ibu
Jika kelihatannya bayi tidak senang minum ASI, padahal usianya baru 4 sampai 6 bulan, barangkali kesan itu keliru, dan sebenarnya bayi hanya perlu menyusu lebih banyak (mungkin selama ini bayi kurang kenyang). Bila bayi sudah menyusu sesering yang bayi mau selama sekitar 5 hari dan kelihatannya masih juga tidak kenyang, barulah ibu boleh mencoba memberinya makanan tambahan.
Bagi ibu yang bekerja, agar bayi tetap hanya minum ASI saja, ibu harus membuat “bank ASI”, yaitu dengan cara  :
1.    menyimpan ASI perah (ASIP) kedalam botol, sebanyak kira-kira setengah cangkir untuk sekali bayi minum.
2.    Mulailah penyimpanan sejak kira-kira 2 minggu sebelum ibu kembali bekerja. ASI yang disimpan di tempat yang sejuk akan tahan selama 8 jam.
3.    Jika ASI dibungkus dengan kain yang dijaga agar tetap basah sepanjang waktu, maka ASI akan tahan sampai 12 jam.
4.    Kalau ASI disimpan dalam wadah gelas dan disimpan dalam lemari es, maka ASI akan tahan 2 sampai 3 hari. Namun, ASI yang disimpan dengan cara ini akan ‘pecah’ dalam arti lemak susunya mengambang. Karena itu, sebelum diberikan pada bayi, kocok-kocok dulu wadahnya. Kemudian masukkan wadah ASI ke baskom berisi air hangat. Sebelum diminumkan pada bayi, ujilah kadar panasnya dengan cara meneteskan sedikit ke lengan ibu. ASIP yang sudah mencair tidak boleh dibekukan kembali.
Bila ibu sedang menyususi, sedangkan saat itu ibu sudah hamil lagi, maka ibu tetap bisa menyusui anaknya terdahulu yang masih memerlukan ASI. Namun, tingkatkan jumlah makanan sehat ibu, karena tubuh ibu harus selalu kuat dan sehat demi bayi yang sedang dalam kandungan maupun ASI untuk kakaknya. Jika sudah melahirkan lagi saat masih menyusui anak yang lebih tua, menyusui keduanya merupakan tindakan yang aman. Namun bayi yang baru lahir harus didahulukan.
Bila ibu sakit, sebaiknya terus menyusui bayinya dari pada memberikan makanan lain terlalu dini. Tapi bila ibu mengalami demam tinggi dan banyak mengeluarkan keringat, barangkali ASI akan menyurut. Untuk mencegahnya sebaiknya ibu : banyak minum, sering menyusui, menyusui dalam keadaan berbaring, keluarkan ASI dengan tangan (bil aperlu, minta bantuan orang lain), dan terus berupaya mencegah penularan infeksi pada bayi dengan cara cuci tangan sebersih mungkin dengan air dan sabun sebelum menyentuh bayi maupun payudara. Penyakit yang membahayakan ibu yang disebabkan oleh infeksi bisa menular pada bayi, misalnya TBC (Tuberkulosis), thypoid, atau kolera.
Pada kondisi dimana ibu sakit keras atau ada indikasi medis bahwa ibu tidak bisa memberikan ASI, maka bayi bisa diberikan PASI (Pengganti ASI / susu formula), yaitu susu formula yang dibuat dari susu sapi yang kandungan zat gizinya sudah diubah sehingga sesuai dengan kebutuhan bayi selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Sesuai standar makanan WHO/FAO, Codex Alimentarius, pastikan susu tersebut sudah difortifikasi atau ditambahkan zat besi. Berdasarkan European Journal of Public Health, bahwa bayi yang disusui sesering mungkin dan sesuai permintaannya dapat meningkatkan IQ rata-rata 5 poin lebih tinggi daripada bayi yang disusui sesuai jadwal.

No comments:

Post a Comment