Blog ini membahas tentang masalah kesehatan

Thursday, June 23, 2016

Anemia pada kehamilan



Anemia pada kehamilan

a)      Pengertian
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan kadar Hb <11gr% pada TM I dan III atau Hb <10,5gr% pada TM II.
b)      Klasifikasi anemia
v  Anemia defisiensi zat besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, terjadi 62,3% pada kehamilan dan merupakan anemei yang paling sering ditemui pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan resorpsi, gangguan atau karena besi keluar terlampau banyak dari tubuh misal pada perdarahan. Keperluan zat besi akan bertambah pada kehamilan terutama pada TM III. Keperluan zat besi untuk wanita hamil 17 mg sedangkan wanita menyusui 17 mg.
Tanda dan gejala :
·         Rambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah disebabkan karena kekurangan gizi
·         Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut disebabkan karena kekurangan gizi
·         Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan zat gizi misal dengan perbaikan pola makan atau pemberian tablet Fe.
v  Anemia megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada kehamilaan. Biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi Vit B12. Hal ini erat hubungaannya dengan defisiensi makanan.
Gejalanya sebagai berikut :
·         Malnutrisi
·         Glositis berat (Lisang meradang, nyeri
·         Diare disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menurun dan pola makan
·         Kehilangan nafsu makan disebabkan karenan sistem kekebalan tubuh menurun, tubuh yang lemah sehingga menyebabkan nafsu makan berkurang.
v  Anemia hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi sekitar 8% pada kehamilan. Etiologi anemia ini karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya, ia mengalami aanemia hipoplastik lagi
Gejalanya sebagai berikut :
Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan nomokrom, tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau Vit B12. Sum-sum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata. Penurunan jumlah sel darah merah yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan fungsi sumsusm tulang sehingga produksi sel darah merah berkurang.
v  Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat daripada pembuatnnya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital
Anemia ini terjadi pada sekitar 0,9% kehamilan. Pengobatan tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya diberantas dan diberikan obet-obat penmbah darah. Wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil, biasanya anemia menjadi berat namun sebaliknya mungkin pada kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia
c)       Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsusm tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi), akibatnya sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor di luar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
d)      Etiologi
Penyebab umum aanemia adalah :
·         Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan
·         Meningkatnya kebutuhaan tubuh aakan zat besi
·         Meningkatnya pengeluaaran zat besi dari tubuh misalnya perdarahaan, cacingan, malaria, TBC
·         Kurang nutrisi (malnutrisi)
·         Kurang zat besi dalam diet
·         Malabsorbsi
e)      Tanda dan gejaala
·         Merasa cepat lemah, lelah : Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah. Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang
·         Sakit kepala : Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen sehingga menyebabkan sakit kepala.
·         Detak jantung yang cepat : Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat sehingga jantung berdebar tidak teratur dan cepat
·         Pucat dan mudah pingsan. Pucat disebabkan karena terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah sedangkan pingsan karena suplai darah di otak yang berkurang dan otak kekurangan oksigen
f)       Penatalaksanaan
·         Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makanan yang zat besi dari makanan hewani (daging, telur, ayam, hati, ikan) dan bahan makanan nabati (sayuran hijau, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk penyerapan zat besi dalam darah
·         Menambahkan pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah
·         Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan, malaria, TBC

No comments:

Post a Comment