Anemia
pada kehamilan
a) Pengertian
Anemia
adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan kadar Hb <11gr% pada TM I dan III
atau Hb <10,5gr% pada TM II.
b) Klasifikasi
anemia
v Anemia
defisiensi zat besi
Adalah
anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, terjadi 62,3% pada
kehamilan dan merupakan anemei yang paling sering ditemui pada kehamilan. Hal
ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan
resorpsi, gangguan atau karena besi keluar terlampau banyak dari tubuh misal
pada perdarahan. Keperluan zat besi akan bertambah pada kehamilan terutama pada
TM III. Keperluan zat besi untuk wanita hamil 17 mg sedangkan wanita menyusui
17 mg.
Tanda dan
gejala :
·
Rambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata,
mudah patah disebabkan karena kekurangan gizi
·
Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat,
berwarna merah daging, stomatitis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri
sudut mulut disebabkan karena kekurangan gizi
·
Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan
zat gizi misal dengan perbaikan pola makan atau pemberian tablet Fe.
v Anemia
megaloblastik
Anemia ini
terjadi pada sekitar 29% pada kehamilaan. Biasanya disebabkan oleh defisiensi
asam folat, jarang sekali karena defisiensi Vit B12. Hal ini erat hubungaannya
dengan defisiensi makanan.
Gejalanya
sebagai berikut :
·
Malnutrisi
·
Glositis berat (Lisang meradang, nyeri
·
Diare disebabkan karena sistem kekebalan tubuh
menurun dan pola makan
·
Kehilangan nafsu makan disebabkan karenan
sistem kekebalan tubuh menurun, tubuh yang lemah sehingga menyebabkan nafsu
makan berkurang.
v Anemia
hipoplastik
Adalah
anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah
baru. Anemia ini terjadi sekitar 8% pada kehamilan. Etiologi anemia ini karena
kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan,
apabila wanita tersebut selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan
sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya, ia mengalami aanemia hipoplastik lagi
Gejalanya
sebagai berikut :
Pada darah
tepi terdapat gambaran normositer dan nomokrom, tidak ditemukan ciri-ciri
defisiensi besi, asam folat atau Vit B12. Sum-sum tulang bersifat normoblastik
dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata. Penurunan jumlah sel darah merah
yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan fungsi sumsusm tulang sehingga
produksi sel darah merah berkurang.
v Anemia
hemolitik
Adalah
anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih
cepat daripada pembuatnnya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan serta gejala komplikasi bila terjadi
kelainan pada organ-organ vital
Anemia ini
terjadi pada sekitar 0,9% kehamilan. Pengobatan tergantung pada jenis anemia
hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya
diberantas dan diberikan obet-obat penmbah darah. Wanita dengan anemia
hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil, biasanya anemia menjadi berat
namun sebaliknya mungkin pada kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia
c) Patofisiologi
Timbulnya
anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsusm tulang atau kehilangan sel darah
merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
atau hemolisis (destruksi), akibatnya sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor di luar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
d) Etiologi
Penyebab
umum aanemia adalah :
·
Kandungan zat besi dari makanan yang
dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan
·
Meningkatnya kebutuhaan tubuh aakan zat besi
·
Meningkatnya pengeluaaran zat besi dari tubuh
misalnya perdarahaan, cacingan, malaria, TBC
·
Kurang nutrisi (malnutrisi)
·
Kurang zat besi dalam diet
·
Malabsorbsi
e) Tanda dan
gejaala
·
Merasa cepat lemah, lelah : Pasokan energi
tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah. Semakin rendah sel
darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang
·
Sakit kepala : Kekurangan darah merah membuat
otak kekurangan oksigen sehingga menyebabkan sakit kepala.
·
Detak jantung yang cepat : Ketika tubuh
mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat sehingga jantung
berdebar tidak teratur dan cepat
·
Pucat dan mudah pingsan. Pucat disebabkan
karena terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah sedangkan pingsan karena suplai
darah di otak yang berkurang dan otak kekurangan oksigen
f) Penatalaksanaan
·
Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makanan yang
zat besi dari makanan hewani (daging, telur, ayam, hati, ikan) dan bahan
makanan nabati (sayuran hijau, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran dan
buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, singkong, bayam,
jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk penyerapan zat besi dalam
darah
·
Menambahkan pemasukan zat besi ke dalam tubuh
dengan minum tablet tambah darah
·
Mengobati penyakit yang menyebabkan atau
memperberat anemia seperti kecacingan, malaria, TBC
No comments:
Post a Comment