FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN
Sebenarnya
pada setiap persalinan ada 5P (faktor) yang harus diperhatikan :
1. Jalan lahir (passage)
2. Janin (Passanger)
3. Tenaga atau kekuatan (Power)
4. Psikis ibu
5. Penolong
I.
POWER
Adalah
kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar
dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma
dan aksi dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.
1. HIS (kontraksi uterus)
1. Adalah kontraksi uterus karena otot-otot
polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat:
-
Kontraksi
simetris
-
Fundus
dominant, kemudian diikuti
-
Relaksasi
2. Pada saat kontraksi otot-otot rahim
menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih
kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.
3. Sifat-sifat lainnya dari his adalah : (A)
Involuntir (B) Intermitten (C) Terasa sakit (D) Terkoordinasi dan simetris (E)
kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisis, chemis dan psikis.
4. Dalam melakukan observasi pada ibu
bersalin, hal-hal yang harus diperhatikan dari his adalah:
-
Frekuensi
his : adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau per 10
menit.
-
Intensitas
his : adalah kekuatan his (adekuat atau lemah)
-
Durasi
(lama his) : adalah lamanya setiap his berlangsung dan ditentukan dengan detik,
misalnya 50 detik.
-
Interval
his : adalah jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang
tiap 2 – 3 menit.
-
Datangnya
his : apakah sering, teratur atau tidak.
5. Pace
maker adalah pusat
koordinasi his yang berada di sudut tuba dimana gelombang his berasal. Dari
sini gelombang his bergerak ke dalam dan ke bawah.
6. Fundus
dominant adalah kekuatan
paling tinggi dari his yang sempurna berada di fundus uteri.
7. Kekuatan his yang paling lemah berada pada
segmen bawah rahim (SBR).
8. Perubahan-perubahan akibat his:
-
Pada
uterus dan serviks : Uterus teraba keras / padat karena kontraksi. Serviks
tidak mempunyai otot-otot yang banyak, sehingga setiap muncul his maka terjadi
pendataran (effacement) dan pembukaan (dilatasi) dari serviks.
-
Pada
ibu : Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim, terdapat pula
kenaikan nadi dan tekanan darah.
-
Pada
janin : Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero – plasenter kurang sehingga
timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melembat dan kurang jelas didengar
karena adanya iskemia fisiologis. Kalau betul-betul terjadi hipoksia yang agak
lama, misalnya pada kontraksi tetanik, maka terjadi gawat janin asfiksia dengan
denyut jantung janin diatas 160 permenit dan tidak teratur.
9. Pembagian his dan sifat-sifatnya:
-
His
pendahuluan: his tidak kuat & tidak teratur namun menyebabkan keluarnya
bloody show..
-
His
pembukaan (Kala I) : menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat, teratur dan
sakit.
-
His
pengeluaran (Kala II) : Untuk mengeluarkan janin; sangat kuat, teratur,
simetris, terkoordinir dan lama ; Koordinasi bersama antara kontraksi otot
perut, diafragma dan ligament.
-
His
pelepasan uri (Kala III) : kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan
plasenta.
-
His pengiring
(Kala IV) : kontraksi lemah, masih sedikit nyeri (merian), terjadi pengecilan
rahim dalam beberapa jam atau hari.
2. Tenaga mengejan
a. Setelah pembukaan lengkap dan setelah
ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan
oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan
intraabdominal.
b. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan
waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi.
c.
Saat
kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflek yang mengakibatkan ibu
menutup glottisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan
diafragmanya kebawah.
d. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil,
bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu ada his.
e.
Tanpa
tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh
otot-otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps
f.
Tenaga
mengejan ini juga melahirkan placenta setelah placenta lepas dari dinding
rahim.
II.
PASSANGER
Faktor lain yang berpengaruh terhadap
persalinan adalah faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin,
presentasi janin, bagian terbawah, dan
posisi janin.
1. Sikap (Habitus) :
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam
sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi,
lengan bersilang di dada.
2. Letak (Situs):
Adalah bagaimana sumbu janin berada
terhadap sumbu ibu misalnya Letak Lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada
sumbu ibu. Letak membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa
letak kepala atau letak sungsang.
Ø Letak membujur (longitudinal):
· Letak Kepala (97%) : (1)Letak fleksi = LBK
(95,5%), (2)Letak defleksi : Letak puncak kepala, Letak dahi & letak muka
(1,5%)
· Letak sungsang = letak bokong (2,5 – 3 %):
L. Bokong sempurna (complete breech), L. Bokong (Frank breech), L. Bokong tidak
sempurna (Incomplete breech)
Ø Letak lintang (Tarnsverse lie) : (0,5 – 2%)
Ø Letak miring (Oblique lie)
· Letak kepala mengolak
· Letak bokong mengolak
3. Presentasi:
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang
ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan
dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu dan
lain-lain.
4. Bagian terbawah janin:
Sama dengan presentasi hanya lebih
diperjelas istilahnya.
5. Posisi janin
Ø Untuk indikator atau menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu
ibu (materal – pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun
kecil (uuk) kiri depan, uuk kanan belakang.
Ø Untuk menentukan presentasi dan posisi
janin maka harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
· Bagian janinapa yang terbawah?
· Di mana bagian terbawah tersebut?
· Apa indikatornya?
Ø Ada 6 variasi dari penunjuk arah (indikator)
dari bagian terbawah janin :
· Letak Belakang Kepala (LBK)
-
Indikator
: ubun-ubun kecil (uuk)
-
Variasi
posisi :
1. Ubun-ubun kecil kiri depan : uuk ki-dep
2. Ubun-ubun kecil kiri belakang : uuk.ki-bel
3. Ubun-ubun kecil melintang kiri : uuk.mel.ki
4. Ubun-ubun kecil kanan depan : uu.ka-dep
5. Ubun-ubun kecil kanan belakang : uuk.ka-bel
6. Ubun-ubun kecil melintang kanan : uuk.mel-ka
· Presentasi dahi
-
Indikator
: teraba dahi dan ubun-ubun besar (uub)
-
Variasi
posisi :
1. Ubun-ubun
besar kiri depan : uub.ki-dep
2. Ubun-ubun
besar kiri belakang : uub.bi-bel
3. Ubun-ubun
besar melintang kiri : uub.mel-ki
4. Ubun-ubun
besar kanan depan : uub.ka-dep
5. Ubun-ubun
besar kanan belakang : uub.ka-bel
6. Ubun-ubun
besar melintang kanan : uub.mel-ka
· Presentasi muka
-
Indikator
: dagu (meto)
-
Variasi
posisi :
1. Dagu kiri depan : d.ki-dep
2. Dagu kiri belakang : d.ki-bel
3. Dagu melintang kiri : d.mel-ki
4. Dagu kanan depan : d.ka-dep
5. Dagu kanan belakang : d.ka-bel
6. Dagu melintang kanan : d.mel-ka
· Presentasi bokong
-
Indikator adalah sacrum
-
Variasi posisi adalah:
1. Sakrum kiri depan : s.ki-dep
2. Sakrum kanan depan : s.ka-dep
3. Sakrum kanan belakang ; s.ka-bel
4. Sakrum melintang kanan : s.mel-ka
· Letak kintang
-
Menurut
posisi kepala :
Kepala kiri : LLi I
Kepala di
kanan : LLi II
-
Menurut
arah punggung
1. Punggung depan (dorso-anterior) : PD
2. Punggung belakang (dorso-posterior) : PB
3. Punggung atas (dorso-superior) : PA
4. Punggung bawah (dorso-inferior) : PI
-
Presentasi
bahu (skapula) :
1. Bahu kanan : Bh.ka.
2. Bahu kiri : Bh.ki.
-
Tangan
menumbang :
1. Tentukan apakah : tangan kiri : ta-ki
Tangan
kanan : ta-ka
2. Indikator adalah ketiak (axilla)
- Ketiak
menutup / membuka ke kanan
- Ketiak menutup / membuka ke
kiri
III.
PASSAGE
Passage atau faktor jalan lahir dibagi
atas:
1. Bagian
keras Tulang-tulang panggul (Rangka panggul).
2. Bagian lunak : Otot-otot, jaringan-jaringan
dan ligament-ligamen.
Ø RANGKA PANGGUL
-
Tulang
panggul
1. Os coxae : os ilium, os ischium, os pubis
2. Os sacrum = promontorium
3. Os Coccygis
-
Artikulasi
1. Simfisis pubis, di depan pertemuan os pubis
2. Artikulasi sakro-iliaka yang menghubungkan
os sacrum & os ilium
3. Artikulasi sakro-koksigium yang
menghubungkan os sacrum dan koksigiu
-
Ruang
panggul
1. Pelvis mayor (False pelvis)
2. Pelvis minor (True pelvis)
Pelvis mayor terletak di atas linea
terminalis yang di bawahnya disebut pelvis minor.
-
Pintu
panggul
1. Pintu atas panggul (PAP) = Inlet, dibatasi
oleh linea terminalis (linea inominata)
2. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada
spina ischiadika, disebut midlet
3. Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi simfisis
dan arkus pubis, disebut outlet.
4. Ruang panggul yang sebenarnya berada antara
inlet dan outlet
-
Sumbu
panggul
Adalah garis yang menghubungkan titik-titik
tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu carus).
-
Bidang-bidang
1. Bidang Hodge I : jarak antara promontorium
dan pinggir atas simfisis, sejajar dengan PAP.
2. Bidang Hodge II : sejajar dengan PAP,
melewati pinggir bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III : sejajar dengan PAP,
melewati Spina ischiadika
4. Bidang Hodge IV : sejajar dengan PAP,
melewati ujung coccygeus.
-
Ukuran-ukuran
panggul
1. Alat pengukur ukuran panggul :
- pita meter
- jangka panggul : Martin, Oseander, Collin
dan Baudeloque
- pelvimetri klinis dengan periksa dalam
- pelvimetri rontenologis dibuat oleh ahli
radiology dan hasilnya diinterpretasikan oleh ahli kebidanan
2. Ukuran-ukuran panggul luar
- DS : Distansia Spinarum, yaitu jarak antara
kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm)
- DC : Distansia Cristarum, yaitu jarak
antara kedua crista iliaka kanan dan kiri (28-30 cm)
- CE : Conjugata Eksterna (Boudeloque) 18-20
cm.
- CD : Conjugata Diagonalis, dengan periksa
dalam 12,5 cm)
- DT : Distansia Tuberum, dengan menggunakan
jangka Oseander (10,5 cm).
3. Ukuran-ukuran panggul dalam
a. Pintu atas panggul : Merupakan suatu bidang
yang dibentuk oleh promontorium, line inominata dan pinggir atas simfisis
pubis.
- Conjugata Vera : dengan periksa dalam
diperoleh conjugate diagonalis 11 cm – 1,5 cm
- Conjugata Transversa 12-13 cm
- Conjugata oblique 13 cm
- Conjugata obstetrica adalah jarak bagian
tengah simfisis ke promontorium
a. Ruang tengah panggul
- Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
- Bidang sempit ukurannya 11,5 x 11 cm
- Karak antar spina ischiadika 11 cm
a. Pintu bawah panggul
- Ukuran antero-posterior 10-11 cm
- Ukuran melintang 10,5 cm
- Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih
-
Inklinasi
pelvis (miring
panggul) :
Adalah sudut yang dibentuk dengan horizon
bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60 derajat.
-
Jenis
panggul (menurut Caldwell & Moloy, 1933)
Didasarkan pada cirri-ciri bentuk PAP, ada
4 bentuk dasar panggul:
·
Ginekoid
: paling ideal, bulat 45%
·
Android
: panggul pria, segitiga 15%
·
Antropoid
: agak lonjong seperti telur 35%
·
Platipeloid
: picak, menyempit arah muka belakang 5%
Terkadang dijumpai bentuk panggul kombinasi
dari keempat bentuk klasik tersebut, misalnya:
·
Jenis
gineko-android
·
Jenis
gineko-antropoid
·
Dan
kombinasi-kombinasi lainnya (ada 14 jenis)
Ø JALAN LAHIR LUNAK
-
Jalan
lahir lunak yang berperan dalam persalinan adalah SBR, serviks uteri dan
vagina. Disamping itu otot-otot, jaringan ikat dan ligament yang menyokong
alat-alat urogenetal juga sangat berperan dalam persalinan.
-
Dasar
panggul (pelvic floor) terdiri dari:
·
Diafragma
pelvis : adalah bagian dalam yang terdiri dari M. Levator Ani & M.
Pubococcygeus, M. Ileococcygeus & M. Ischiococcygeus
·
Diafragma
urogenetal terdiri dari perineal fasciae otot-otot superficial.
No comments:
Post a Comment