PENGURANGAN RASA SAKIT PADA KALA I
Cara yang dirasakan oleh
individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain:
a.
Rasa takut atau
kecemasan
Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon
individual terhadap rasa sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui,
rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan (tanpa pendamping) dan
rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan. Pengalaman
buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.
b. Kepribadian
Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita yang rileks dan percaya diri.
Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita yang rileks dan percaya diri.
c. Kelelahan
Ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.
Ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.
d. Faktor sosial dan budaya
Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam
reaksi rasa sakit. Beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan
membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan
perasaan.
e. Pengharapan
Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya mengenai persalinannya dan tanggapannya terhadap hal tersebut mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya dan yakin bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai.
Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya mengenai persalinannya dan tanggapannya terhadap hal tersebut mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya dan yakin bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai.
Lima
kebutuhan wanita bersalin adalah sebagai berikut.
1. Asuhan
tubuh dan fisik.
2.
Kehadiran seorang pendamping.
3.
Pengurangan rasa nyeri.
4.
Penerimaan terhadap sikap dan perilakunya.
5.
Informasi dan Kepastian tentang hasil persalinan
yang aman.
ASUHAN
TUBUH DAN FISIK
Asuhan
ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal ini juga
yang akan menghindarkan ibu dari infeksi. Adapun asuhan yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut.
1. Menjaga
Kebersihan diri.
a.
Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya
sesudah BAK/BAB dan menjaganya agar tetap bersih dan kering .Hal ini dapat
menimbulkan kenyamanan dan relaksasi serta menurunkan risiko infeksi, karena
dengan adanya kombinasi antara blood show, keringat, cairan amnion, larutan
untuk pemeriksan vagina, dan juga feses dapat membuat ibu bersalin merasa tidak
nyaman.
b.
Mandi di
bak/shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan menimbulkan rasa santai dan merasa
sehat. Jika fasilitas tidak memungkinkan, mandi di tempat tidur juga bisa menimbulkan efek menyegarkan.
2. Berendam
Air
telah dihubungkan dengan suatu perasaan sejahtera selama berabad-abad yang
lalu. Ketertarikan terhadap air dalam proses persalinan dan kelahiran bayi kini
telah berkembang .
Beberapa
wanita memilih menggunakan kolam hanya untuk berendam pada kala I dan beberapa
wanita memilih untuk melahirkan di dalam air ,dan yang lainya telah memberikan
komentar tentang betapa rileksnya mereka selama didalam air.
Berendam
dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling menenangkan.
Diperlukan bak yang cukup dalam agar dapat menutupi abdomen ibu. Hal ini
merupakan suatu bentuk hidroterapi dan kegembiraan yang akan meredakan dan
membantu kontraksi pada ibu bersalin.
3. Perawatan
mulut
Ibu yang dalam persalinan biasanya nafasnya
berbau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dalam
persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal
ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenagkan bagi orang
disekitarnya. Hal diatas dapat dihindari jika ibu mampu mencerna cairan selama
persalinannya.
Perawatan yang dapat diberikan
adalah :
a. Menggosok
gigi : ibu bersalin perlu diingatkan untk membawa sikat dan pasta gigi ke rumah
sakit/rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan
b. Mencuci
mulut : dengan pemberian produk pencuci mulut sebagai tindakan untuk
menyegarkan nafas.
c. Pemberian
gliserin : untuk menghindari terjadinya kekeringan pada bibir dapat digunakan
gliserin dengan cara mengusapkannya .
d. Pemberian
permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan untuk mencegah aspirasi
sebaiknya anjurkan untuk mengkonsumsi permen lolipop
4. Pengipasan.
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanyan banyak
mengeluarkan keringat ,bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik
pun mereka akan mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu.Tempat
persalinan yang tidak menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak
nyaman dan sangat menyengsarakan ibu. Oleh karena itu, gunakan kipas atau bisa
juga dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas.
Kehadiran Seorang Pendamping
Fungsi
hadirnya seorang pendamping pada saat persalinan yaitu mengurangi rasa
sakit,membuat waktu persalinan lebih singkat, dan menurunkan kemungkinan
persalinan dengan operasi.
Kebanyakan
ibu bersalin sulit mengemukakan pertanyaan secara langsung pada penolong
persalinan pada saat bersalin. Kehadiran seorang pendamping memungkinkan ibu
bersalin untuk memiliki percaya diri lebih besar untuk bertanya secara langsung
atau melalui pendamping tersebut.
Dukungan
yang membawa dampak positip adalah dukungan yang bersifat fisik dan
emosional.Dukungan tersebut juga meliputi beberapa aspek perawatan seperti
menggosok-gosok punggung ibu atau memegang tangannya, mempertahankan kontak
mata, ditemani orang-orang ramah, dan diberi kepastian bahwa ibu yang berada
dalam persalinan tidak akan ditinggal sendirian.
Banyak
penelitian yang mendukung kehadiran orang kedua pada saat persalinan
berlangsung.Penelitian itu menunjukan bahwa ibu merasakan kehadiran orang kedua
sebagai pendamping penolong persalinan, dan percaya kehadiran pendamping akan
memberikan kenyamanan pada saat bersalin.
Penelitian
juga menunjukan bukti bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan
dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan
morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan yang lebih singkat dan menurunnya
persalinan dengan operasi selain itu kehadiran seorang pendamping persalinan dapat memberikan rasa aman,
nyaman, semangat, dukungan emosional dan dapat membesarkan hati ibu.
Beberapa
penelitian membandingkan dukungan pendamping persalinan yang terus-menerus
dengan yang hadir sewaktu-waktu,baik oleh tenaga profesional maupun
nonprofesional.Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dukungan pendamping
dari nonprofesional yang terus-menerus lebih penting dibandingkan dukungan yang
hadir sewaktu-waktu.Alasannya adalah memamtapkan rasa percaya diri ibu.
Pendamping
persalinan bisa dilakukan oleh suami,anggota keluarga,atau seseorang pilihan
ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan.
Oleh
karena itu,anjurkan ibu untuk ditemani oleh suami,anggota keluarga,atau teman
yang ia inginkan selama proses persalinan,menganjurkan mereka (pendamping)
untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi
langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Seorang
bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang
khusus untuk menemaninya.Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh pendamping
adalah sebagai berikut.
1. Mengusap
keringat.
2. Menemani/membimbing
ibu jalan-jalan.
3. Memberikan
minum.
4. Mengubah
posisi.
5. Memijat
punggung ,kaki,atau kepala ibu,dan melakukan tindakan yang bermamfaat lainnya.
6. Menciptakan
suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
7. Membantu
ibu pada saat kontraksi.
8. Mengucapkan
kata-kata yang membesarkan hati dan memberikan pujian kepada ibu.
Dalam
buku Cocrane Databese,suatu kajian ulang sistimatik dari 14 percobaanyang
melibatkan 5.000 wanita, memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping
secara terus-menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan hal
sebagai berikut.
1. Kelahiran
dengan bantuan vakum dan forsep semakin kecul.
2. Tindakan
pembedahan untuk membantu kelahiran berkurang.
3. APGAR
skor <7 APGAR skor <7 lebih sedikit.
4. Durasi
persalinan yang semakin pendek.
5. Kepuasan
ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Pengurangan Rasa
Nyeri
Metode pengurangan nyeri yang diberikan pendamping
persalinan secara terus-menerus bersifat sebagai berikut.
1.
Sederhana.
2.
Efetif.
3.
Biaya rendah.
4.
Resiko rendah.
5.
Kemajuan persalinan meningkat.
6.
Hasil kelahiran bertambah baik.
7.
Bersifat sayang ibu.
Menurut
Varneys’Midwifery, pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa apat
sakit adalah sebagai berikut.
1.
Menghadirkan seorang yang dapat mendukung
persalinan.
2.
Penganturan posisi.
3.
Relaksasi dan pengaturan pernafasan.
4.
Istirahat dan privasi
5.
Penjelasan mengenai proses/kemajuan persalinan
dan prosedur tindakan.
6.
Asuhan tubuh.
7.
Sentuhan.
Penny Simpkin mengemukakan cara untuk mengurangi rasa sakit dengan cara
sebagai berikut.
1. Mengurangi
rasa sakit langsung pada sumbernya.
2. Memberikan
rangsangan alternatif yang kuat.
3. Mengurangi
reaksi mental negatif, emosional, reaksi ibu terhadap rasa sakit.
Nyeri dalam persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode ,yaitu
farmakologis dan nonfarmakologis.
Metode Pengendalian Nyeri Persalinan Secara Nonfarmakologis
1. Kompres
panas
Sebuah studi kecil mengeni kompres panas yang diletakan di fundus,menemukan
bahwa tindakan ini akan meningkatkan aktivitas rahim.Kompres panas meningkatkan
suhu kulit lokal,mengurangi spasme otot, dan meningkatkan ambang nyeri. Hal
yang harus diperhatikan oleh pendamping persalinan adalah panas dari alat
kompres harus dapat dirasakan senyaman mungkin oleh ibu, karena kemungkinan
pada saat persalinan ibu tidak dapat beraksi panas yang berlebihan.
Cara pemberihan kompres panas adalah sebagai berikut.
a. Bungkus
sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut
tidak terlalu panas.
b. Letakan
handuk basah hangat,bantalan panas,kantong pasta silika yang panas,atau botol
air panas diperut bagian bawah,bahu,atau perineum.
Kompres panas tidak dapat digunakan jika ibu melaporkan rasa tidak nyaman
dengan panas atau dengan demam,dan ketika bidan merasa kawatir terhadap
kemungkinan terjadi bahaya akibat panas tersebut.
2. Kompres
Dingin
Kompres dingin berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi dan
otot,mengurangi pembengkakan dan menyejukan kulit.Kompres dingin akan membuat
baal daerah yang terkena dengan memperlambat transmisi nyeri melalui
neuron-neuron sensorik.
Cara Pemberian Kompres Dingin adalah sebagai berikut.
a. Bungkus
sumber dingin dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber
tersebut tidak terlalu dingin dan menghindari rasa tidak nyaman ,mendadak yang
akan terjadi jika benda dingin langsung diletakan pada kulit, dan memungkinkan
dari rasa sejuk menjadi rasa dingin.
b.
Letakan kompres dingin pada punggung bawah atau
perinem (kantong es, kantong jeli, kain basah yang didinginkan ,atau botol
plastik beku).
c.
Pasang sabuk kantong jeli di punggung bawah
sehingga memungkinkan ibu dapat bergerak bebas.
d. Kompres
dingin pada rektum membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi karena hemoroid.
Kompres dingin tidak dapat digunakan jika ibu tidak menginginkannya ketika
ibu mengatakannya bahwa penggunaan kompres dingin tidak membantu atau justru
malah mengganggu.
3. Hidroterapi
Selain mengurangi ketegangan ,nyeri otot,dan nyeri sendi, hidroterapi juga
dapat mengurangi efek gravitasi bersama ketidaknyamanan yang berkaitan dengan
tekanan pada panggul dan struktur lain, tekanan yang merata pada bagian tubuh
yang terendam,dan kehangatan seringkali menghasilkan penurunan nyeri dan
kemajuan persalinan aktif yang lebih tepat.
Jika menggunakan bak mandi,pastikan air yang digunakan berkisar antara
37-37,5 C, karena air yang lebih hangat dapat meningkatkan suhu tubuh ibu dan
mengakibatkan takikardi.
Pemantauan janin pada hidroterapi dilakukan dengan menggunakan doppler
genggam yang kedap air.
Hidroterapi
tidak dapat digunakan jika keseimbangan atau kemampuan berdiri ibu tidak
memadai,karenapengaruh obat-obatan atau sebab-sebab lain,terjadi perdarahan
atau gawat janin pada saat pembukaan lengkap dan tidak ada rencana untuk
melahirkan didalam air,atau jiwa wanita sudah mendapat anestesia epidural untuk
mengatasi nyeri.
4. Counterpressure.
Tekanan
yang terus-menerus selama kontraksi dilakukan pada tulang saktrum wanita atau
kepalan salah satu tangan ,atau peremasan pada salah satu pinggul. Hal tersebut
dapat membantu mengurangi nyeri pungung yang dirasakan oleh
wanitamelahirkan.Belum jelas bagaimana hal ini dapat membantu, tetapi penekanan
ini sangat membantu dalam mengurangi nyeri yang dirasakan. Peremasan panggul
dapat mengurangi renggangan yang terjadi pada
sakro iliaka ehingga mengurangi tegangan-tegangan yang terjadi akibat
tekanan internal dari kepala janin. Counterpressure tidak dapat diteruskan jika
wanita merasa penekanan ini tidak dapat menolong dalam mengurangi rasa nyeri
yang dideritanya
5. Penekanan
lutut
Tekanan
langsung melalui tulang paha ke arah satu atau dua sendi tulang pinggul,
melepaskan sendi sakro iliaka dari ketegangan dan dapat mengurangi rasa nyeri.
Penekanan lutut tidak dapat digunakan ibu mengalami nyeri sendi, peradangan,
atau kerusakan pada lutut, dan ibu
mengatakan pada penekanan lutut tidak membantu mengurangi rasa nyeri.
Penekanan
lutut dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Wanita
dengan posisi duduk.
Wanita duduk tegak dikursi
dengan kaki ditempatkan lantai,jika tidak sampai,gunakan buku atau penyangga
lain sehingga kaki dapat menapak.Pendamping atau bidan berlutut didepan ibu
sambil memegang lutut dan menekannya sepanjang kontraksi.Wanita akan merasakan
punggung lega dan nyerinya berkurang.
b.
Wanita dengan posisi berbaring miring dengan
satu atau dua bantal menyangga lutut.
Diperlukan 2 orang,tekanan
hanya pada lutut yang terletak dibagian atas . Wanita menekuk lutut atas dan
sendi pinggul sampai membentuk sudut 90 derajat. Satu orang menekan sakrum
wanita selama kontraksi untuk
menstabilkannya dan yang lainnya menekan lutut atas langsung ke arah sendi
pinggul wanita.
6. Gerakan
Menggerakan tubuh secara berirama mmerupakan salah satu cara yang alamiah
untuk mengkoping persalinan dengan baik.Gerakan tubuh yang berirama adalah
berdiri dan berayun pada sebuah meja, berlutut sambing bergoyang dengan
disangga pasangan,atau dengan bantuan sebuah bola besar yang mampu menahan
beban sampai dengan 136 kg. Jika disangga pasangan ,maka akan mengurangi
produksi ketokelamin sehingga meningkatkan rasa sejahtera.
Bentuk bulat dari bola memungkinkan ibu untuk berayun tanpa usaha.Hal yang
perlu diperhatikan adalah wanita sebaiknya berpegangan pada tempat tidur atau
pada pasangannya sampai ia merasa benar-benar seimbang.Bola ini juga dapat ak
digunakan untuk meringankan beban punggung orang tua saat meraka harus
menggendong bayinya dibandingkan dengan berjalan dengan menggendong bayinya.
Meskipun sudah dialami oleh sebagian besar wanita,rasa nyeri saat
melahirkan bersifat unik dan berbeda pada tiap individu. Rasa nyeri memiliki
karekteristik tertentu yang sama atau bersifat umum. Pengendalian rasa nyeri
berhubungan dengan keputusan mengimplementasikan atau memberikan pengendalian
rasa nyeri tersebut .
Rasa nyeri pada persalinan yang dialami pada saat persalinan disebabkan
oleh kontraksi uterus,dilatasi serviks dan distensi perineum,yang terjadi pada
akhir kala 1 dan 2 dengan perenggangan vagina, dan dasar panggul untuk
mengakomodasi bagian terendah janin.
Adapun tindakan pendukung yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri
tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Pengaturan posisi.
Faktor penting saat wanita
berada pada persalinan adalah bukan saat akan melahirkan,tetapi saat iatetap
mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan.Mobilisasi membantu ibu untuk
tetap merasa terkendali.
Membbiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi
persalinan memiliki banyak keuntungan,misalnya mengurangi rasa tidak nyaman
,mengurangi trauma perineum dan menjadi lebih mudah meneran.Posisi juga
merupakan salah satu dasar yang memengaruhi keutuhan perineum.Oleh karena itu
ibu bersalin harus diperbolehkan memilih posisi mereka sendiri saat bersalin.
Posisi yang diterapkan saat persalinan harus
dapat menghindari terjadinya hipoksia pada janin,menciptakan pola kontraksi
uterus yang efisien,meningkatkandimensi
pelvis,memudahkan pengamatan janin,memberikan paparan perineum yang
baik,menyediakn daerah yang bersih untuk melahirkan,dan menimbulkan perasaan
yang nyaman bagi ibu.
a. Posisi
Berbaring Miring.
Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri
atau kekanan.Salah satu kaki diangkat,sedangkan kaki lainnya dalam keadaan
lurus.Posisi yang sering disebut posisi lateral ini,umumnya dilakukan bila
posisi kepala bayi belum tepat.Normalnya posisi ubun-ubun bayi berada didepan
jalan lahir,Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya
berada dibelakang atau di samping.Dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan
mengarahkan ibu untuk mengambil posisi miring.Arah posisi ibu tergantung pada
letak ubun-ubun bayi.Jika berada di kiri,maka ibu dianjurkan mengambil posisi
miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa berputar,demikian pula sebaliknya.
Keuntungan posisi berbaring miring adalah sbagai
berikut.
1) Peredarn
darah ibu balik berjalan lancar,sehingga pengiriman oksigen dalam darah dari
ibu ke janin melalui plasenta tidak
terganggu.
2) Kontraksi
uterus lebih efektif.
3) Memudahkan
bidan dalam memberikan pertolongan persalinan.
4) Karena
tidak terlalu menekan,proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan
sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman.
Kerugian posisi berbaring miring adalah sebagai berikut.
·
Memerlukan bantuan untuk memegangi paha kanan
ibu.
b. Jongkok.
Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi
persalinan alami.
Keuntungan posisi jongkok adalah sebagai berikut.
1) Memperluas
rongga panggul,diameter transversa bertambah 1 cm dan diameter anteroposterior
bertambah 2 cm.
2) Proses
perslinan lebih mudah.
3) Posisi
ini menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi.
4) Mengurangi
trauma pada perineum.
5) Kekurangan
posisi jongkok adalah sebagai berikut.
6) Memungkinkan
timbul cedera pada kepala bayi,karena tubuh bayi yang berada dijalan lahir bisa
meluncur dengan cepat.Untuk menghindari cidera,biasanya ibu berjongkok diatas
bantalan empuk yang berguna menahan kepala bayi.
c. Merangkak.
Pada
posisi ini ibu merebahkan badan dengan posisi merangkak,ke dua tangan
menyanggah tubuh,dan ke dua kaki ditekuk sambil dibuka.
Keuntungan posisi merngkak adlah sebagai berikut.
1) Posisi
merngkak seringkali merupakan posisi paling baik bagi ibu yang mengalami nyeri
punggung saat persalinan.
2) Mengurngi
rasa sakit.
3) Mengurangi
keluhan hemorid.
d. Semiduduk.
Posisi ini merupakan posisi paling umum
diterapkan di RS/RSB di indonesia.Pada posisi ini,ibu duduk dengan punggung berstandar pada bantal,kaki
ditekuk,dan paha dibuka ke arah samping.Posisi ini cukup dapat membuat ibu
merasa nyaman.
Keuntungan posisi semiduduk adalah sebagai berikut.
·
Memudahkan melahirkan kepala bayi.
Kekurangan posisi semiduduk adalah sebagai berikut.
·
Titik berat berada pada tulang sakrun,sehingga
tulang koksigis akan terdorong ke depan dan akan menyebabkan rongga lebih
sempit.
e. Duduk.
Pada
posisi ini,duduklah diatas tempat tidur dengan disangga beberapa bantal atau
berstandar tubu.pasangan.kedua kaki ditekuk dan dibuka tangan memegang
lutut,dan tangan pasangan membantu
memegang perut ibu.
Keuntungan posisi duduk adalah sebagai berikut.
1) Posisi
ini memamfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunya bayi.
2) Memberi
kesempatan untuk istirahat diantara dua kontraksi.
3) Memudahkan
melahirkan kepala bayi.
Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih posisi persalinan.
1) Keamanan.
Posisi persalianan yang baik idealnya tidak
menimbulkan cedera.Walaupun ada faktor penyulit yang memungkinkan cedera pada
ibu dan bayinya,paling tidak kemungkinan tersebut diminimalkan.Cedera yang
umumnya terjadi pada ibu antara lain sobeknya rahim,perdarahan hebat,dan
sobeknya jalan lahir,sedangkan trauma pada bayi di antaranya trauma kaki,patah
kaki atau patah tangan.
2) kenyamanan.
Tidak dpat dipungkiri bhwa persainan merupakan
kerja keras dan perjuangan bagi ibu maupun tims medis yang menanganinya.oleh
karena itu,ibu berhak mendapat pelayanan terbaik,termsuk tempat bersalin yang
nyaman.tempat tidur dan segala keperluannya haruslah memenuhi stndar higiene
guna meminimalkan resiko bayi maupun ibu terkena infeksi.
3) Bantuan
medis.
Apapun posisi persalinan yang dipilih,prosesnya
harus lh dibantu oleh tim medis yang ahli dan terlatih.Dokter,bidan,dokter
anak,serta perawat yang membantu harus benar-benar memahami tugasnya dalam
memimpinnya dan mendampingi ibu dalam proses persalinan.Dengan demikian ,resiko
terjadinya cedera bisa diminimalkan.
Pengaturan posisi juga melibatkan penempatan
bantal,ibu bersalin memerlukan bantal di bawah kepalanya untuk meningkatkan
relaksasi,mengurangi tekanan otot,dan mengeliminasi titik-titik tekanan.
Beberapa hal di bawah ini juga dapat mengurngi
rasa nyeri pada ibu,diantara adalah sebagai berikut.
1) Anjurkan
ibu mencoba posisi yang paling nyaman.
2) Ibu
boleh berjalan,berdiri,duduk atu berjongkok,berbaring miring atau merngkak.
3) Jangan
menempatkan ibu pada posisi terlentang,karena dapat menyebabkan Supine
hipotensi Sindrome.
2.
Relaksasi dan latihan pernafasan.
Bernafas dalam dengan rileks sewaktu ada
his,dengan cara meminta ibu untuk menarik napas panjang,tahan napas
sebentar,kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.Akan tetapi hal
tersebut sudah tidak dianjurkan lagi,sekarang ibu dianjurkan utuk bernapas
seperti biasa dan meneran pada saat ibu merasakan adanya dorongan.
3. Usapan
di pinggul atau abdomen.
Jika ibu suka,lakukan pijatan di punggung atau
mengusap perut dengan lembut.Hal ini
dapat memberikan dukungan dan ke nyamanan pada ibu bersalin sehingga mengurangi
rasa sakit.
4. Pengosongan
kandung kemih.
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.Kandung kemih
yang penuh akan menyebahkan nyeri pada bagian abdominal juga menyebabkan sulit
turunnya bagian terendah dari janin.
Pengurangan rasa sakit secara farmakologis
(Penggunaan Obat)
1.
Pethidine
Pemberian pethidine akan membuat tenang, rileks, malas bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar. Obat ini bereaksi 20 menit, kemudian akan bekerja selama 2 - 3 jam dan biasanya diberikan pada kala I. Obat biasanya disuntikkan di bagian paha atau pantat. Penggunanaan obat ini juga menyebabkan bayi mengantuk, tetapi pengaruhnya akan hilang setelah bayi lahir. Pethidine tidak diberikan secara rutin, tetapi diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat.
Pemberian pethidine akan membuat tenang, rileks, malas bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar. Obat ini bereaksi 20 menit, kemudian akan bekerja selama 2 - 3 jam dan biasanya diberikan pada kala I. Obat biasanya disuntikkan di bagian paha atau pantat. Penggunanaan obat ini juga menyebabkan bayi mengantuk, tetapi pengaruhnya akan hilang setelah bayi lahir. Pethidine tidak diberikan secara rutin, tetapi diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat.
2.
Anestesi epidural
Metode ini paling sering dilakukan karena
memungkinkan ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa tidur. Obat anestesi
disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian
bawah. Spesialis anestesi akan memasang kateter untuk mengalirkan obat yang
mengakibatkan saraf tubuh bagian bawah mati rasa selama sekitar 2 jam, sehingga
rasa sakit tidak terasa. Pemberian obat ini harus diperhitungkan agar tidak ada
pengaruhnya pada kala II persalinan, jika tidak maka ibu akan mengedan lebih
lama.
3.
Entonox
Metode ini menggunakan campuran oksigen dan nitrous oxida, dapat menghilangkan rasa sakit, efeknya lebih ringan daripada epidural dan dapat digunakan sendiri. Jika kontraksi mulai terasa, pegang masker di muka, lalu tarik nafas dalam-dalam. Rasa sakit akan berkurang dan kepala terasa lebih ringan.
Metode ini menggunakan campuran oksigen dan nitrous oxida, dapat menghilangkan rasa sakit, efeknya lebih ringan daripada epidural dan dapat digunakan sendiri. Jika kontraksi mulai terasa, pegang masker di muka, lalu tarik nafas dalam-dalam. Rasa sakit akan berkurang dan kepala terasa lebih ringan.
4.
TENS
Metode penghilang rasa sakit menggunakan mesin TENS (transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) dipilih jika rasa sakit ingin hilang tanpa menggunakan obat. Mesin ini merupakan suatu sensor elektronik yang membantu tubuh menahan rasa sakit dengan mengirim pulsa arus listrik ke punggung. Beberapa elektroda ditempelkan diatas saraf punggung menuju rahim dan dihubiungkan denagn panel kontrol yang dipegang untuk menambah atau mengurangi arus listrik. Alat ini mudah digunakan dan tidak membahayakan.
Metode penghilang rasa sakit menggunakan mesin TENS (transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) dipilih jika rasa sakit ingin hilang tanpa menggunakan obat. Mesin ini merupakan suatu sensor elektronik yang membantu tubuh menahan rasa sakit dengan mengirim pulsa arus listrik ke punggung. Beberapa elektroda ditempelkan diatas saraf punggung menuju rahim dan dihubiungkan denagn panel kontrol yang dipegang untuk menambah atau mengurangi arus listrik. Alat ini mudah digunakan dan tidak membahayakan.
5.
Intrathecal Labour Analgesia.
Intrathecal Labour Analgesia (ILA) adalah suatu teknik baru
untuk menghilangkan nyeri persalinan yang hampir mirip dengan epidural, tetapi
berbeda pada lokasi dan cara pemberian obat anestesinya. Pada ILA, obat
anestesi disuntikan intratekal, suatu daerah sedikit di atas epidural dan dosis
obat yang diberikan lebih sedikit dibanding epidural. Keuntungan dari teknik
ILA dibanding epidural adalah lebih aman karena dosis obat lebih sedikit, lebih
mudah dilakukan, dan biayanya realtif lebih murah.
No comments:
Post a Comment