Blog ini membahas tentang masalah kesehatan

Friday, June 10, 2016

PENGURANGAN RASA SAKIT PADA KALA I



PENGURANGAN RASA SAKIT PADA KALA I

Cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a.       Rasa takut atau kecemasan
Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan (tanpa pendamping) dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.
b.       Kepribadian
Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita yang rileks dan percaya diri.
c.       Kelelahan
Ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.
d.       Faktor sosial dan budaya
Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan.
e.       Pengharapan
Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya mengenai persalinannya dan tanggapannya terhadap hal tersebut mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya dan yakin bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai.
Lima kebutuhan wanita bersalin adalah sebagai berikut.
1.      Asuhan tubuh dan fisik.
2.      Kehadiran seorang pendamping.
3.      Pengurangan rasa nyeri.
4.      Penerimaan terhadap sikap dan perilakunya.
5.      Informasi dan Kepastian tentang hasil persalinan yang aman.
ASUHAN TUBUH DAN  FISIK
Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi. Adapun asuhan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
1.      Menjaga Kebersihan diri.
                                   a.      Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya sesudah BAK/BAB dan menjaganya agar tetap bersih dan kering .Hal ini dapat menimbulkan kenyamanan dan relaksasi serta menurunkan risiko infeksi, karena dengan adanya kombinasi antara blood show, keringat, cairan amnion, larutan untuk pemeriksan vagina, dan juga feses dapat membuat ibu bersalin merasa tidak nyaman.
                                   b.      Mandi  di bak/shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan menimbulkan rasa santai dan merasa sehat. Jika fasilitas tidak memungkinkan, mandi di tempat tidur juga  bisa menimbulkan efek menyegarkan.
2.      Berendam
Air telah dihubungkan dengan suatu perasaan sejahtera selama berabad-abad yang lalu. Ketertarikan terhadap air dalam proses persalinan dan kelahiran bayi kini telah berkembang .
Beberapa wanita memilih menggunakan kolam hanya untuk berendam pada kala I dan beberapa wanita memilih untuk melahirkan di dalam air ,dan yang lainya telah memberikan komentar tentang betapa rileksnya mereka selama didalam air.
Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling menenangkan. Diperlukan bak yang cukup dalam agar dapat menutupi abdomen ibu. Hal ini merupakan suatu bentuk hidroterapi dan kegembiraan yang akan meredakan dan membantu kontraksi pada ibu bersalin.
3.      Perawatan mulut
Ibu yang dalam persalinan biasanya nafasnya berbau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenagkan bagi orang disekitarnya. Hal diatas dapat dihindari jika ibu mampu mencerna cairan selama persalinannya.
Perawatan yang dapat diberikan adalah :
                                   a.    Menggosok gigi : ibu bersalin perlu diingatkan untk membawa sikat dan pasta gigi ke rumah sakit/rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan
                                   b.    Mencuci mulut : dengan pemberian produk pencuci mulut sebagai tindakan untuk menyegarkan nafas.
                                    c.    Pemberian gliserin : untuk menghindari terjadinya kekeringan pada bibir dapat digunakan gliserin dengan cara mengusapkannya .
                                   d.    Pemberian permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan untuk mencegah aspirasi sebaiknya anjurkan untuk mengkonsumsi permen lolipop
4.      Pengipasan.
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanyan banyak mengeluarkan keringat ,bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik pun mereka akan mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu.Tempat persalinan yang tidak menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan ibu. Oleh karena itu, gunakan kipas atau bisa juga dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas.
Kehadiran Seorang Pendamping
Fungsi hadirnya seorang pendamping pada saat persalinan yaitu mengurangi rasa sakit,membuat waktu persalinan lebih singkat, dan menurunkan kemungkinan persalinan dengan operasi.
Kebanyakan ibu bersalin sulit mengemukakan pertanyaan secara langsung pada penolong persalinan pada saat bersalin. Kehadiran seorang pendamping memungkinkan ibu bersalin untuk memiliki percaya diri lebih besar untuk bertanya secara langsung atau melalui pendamping tersebut.
Dukungan yang membawa dampak positip adalah dukungan yang bersifat fisik dan emosional.Dukungan tersebut juga meliputi beberapa aspek perawatan seperti menggosok-gosok punggung ibu atau memegang tangannya, mempertahankan kontak mata, ditemani orang-orang ramah, dan diberi kepastian bahwa ibu yang berada dalam persalinan tidak akan ditinggal sendirian.
Banyak penelitian yang mendukung kehadiran orang kedua pada saat persalinan berlangsung.Penelitian itu menunjukan bahwa ibu merasakan kehadiran orang kedua sebagai pendamping penolong persalinan, dan percaya kehadiran pendamping akan memberikan kenyamanan pada saat bersalin.
Penelitian juga menunjukan bukti bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan yang lebih singkat dan menurunnya persalinan dengan operasi selain itu kehadiran seorang pendamping  persalinan dapat memberikan rasa aman, nyaman, semangat, dukungan emosional dan dapat membesarkan hati ibu.
Beberapa penelitian membandingkan dukungan pendamping persalinan yang terus-menerus dengan yang hadir sewaktu-waktu,baik oleh tenaga profesional maupun nonprofesional.Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dukungan pendamping dari nonprofesional yang terus-menerus lebih penting dibandingkan dukungan yang hadir sewaktu-waktu.Alasannya adalah memamtapkan rasa percaya diri ibu.
Pendamping persalinan bisa dilakukan oleh suami,anggota keluarga,atau seseorang pilihan ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan.
Oleh karena itu,anjurkan ibu untuk ditemani oleh suami,anggota keluarga,atau teman yang ia inginkan selama proses persalinan,menganjurkan mereka (pendamping) untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang khusus untuk menemaninya.Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh pendamping adalah sebagai berikut.
1.      Mengusap keringat.
2.      Menemani/membimbing ibu jalan-jalan.
3.      Memberikan minum.
4.      Mengubah posisi.
5.      Memijat punggung ,kaki,atau kepala ibu,dan melakukan tindakan yang bermamfaat lainnya.
6.      Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
7.      Membantu ibu pada saat kontraksi.
8.      Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memberikan pujian kepada ibu.
Dalam buku Cocrane Databese,suatu kajian ulang sistimatik dari 14 percobaanyang melibatkan 5.000 wanita, memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus-menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan hal sebagai berikut.
1.      Kelahiran dengan bantuan vakum dan forsep semakin kecul.
2.      Tindakan pembedahan untuk membantu kelahiran berkurang.
3.      APGAR skor <7 APGAR skor <7 lebih sedikit.
4.      Durasi persalinan yang semakin pendek.
5.      Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Pengurangan Rasa Nyeri
        Metode pengurangan nyeri yang diberikan pendamping persalinan secara terus-menerus bersifat sebagai berikut.
1.      Sederhana.
2.      Efetif.
3.      Biaya rendah.
4.      Resiko rendah.
5.      Kemajuan persalinan meningkat.
6.      Hasil kelahiran bertambah baik.
7.      Bersifat sayang ibu.
       Menurut Varneys’Midwifery, pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa apat sakit adalah sebagai berikut.
1.      Menghadirkan seorang yang dapat mendukung persalinan.
2.      Penganturan posisi.
3.      Relaksasi dan pengaturan pernafasan.
4.      Istirahat dan privasi
5.      Penjelasan mengenai proses/kemajuan persalinan dan prosedur tindakan.
6.      Asuhan tubuh.
7.      Sentuhan.
Penny Simpkin mengemukakan cara untuk mengurangi rasa sakit dengan cara sebagai berikut.
1.      Mengurangi rasa sakit langsung pada sumbernya.
2.      Memberikan rangsangan alternatif yang kuat.
3.      Mengurangi reaksi mental negatif, emosional, reaksi ibu terhadap rasa sakit.
Nyeri dalam persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode ,yaitu farmakologis dan nonfarmakologis.
Metode Pengendalian Nyeri Persalinan Secara Nonfarmakologis
1.      Kompres panas
Sebuah studi kecil mengeni kompres panas yang diletakan di fundus,menemukan bahwa tindakan ini akan meningkatkan aktivitas rahim.Kompres panas meningkatkan suhu kulit lokal,mengurangi spasme otot, dan meningkatkan ambang nyeri. Hal yang harus diperhatikan oleh pendamping persalinan adalah panas dari alat kompres harus dapat dirasakan senyaman mungkin oleh ibu, karena kemungkinan pada saat persalinan ibu tidak dapat beraksi panas yang berlebihan.
Cara pemberihan kompres panas adalah sebagai berikut.
a.       Bungkus sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut tidak terlalu panas.
b.       Letakan handuk basah hangat,bantalan panas,kantong pasta silika yang panas,atau botol air panas diperut bagian bawah,bahu,atau perineum.
Kompres panas tidak dapat digunakan jika ibu melaporkan rasa tidak nyaman dengan panas atau dengan demam,dan ketika bidan merasa kawatir terhadap kemungkinan terjadi bahaya akibat panas tersebut.
2.      Kompres Dingin
Kompres dingin berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi dan otot,mengurangi pembengkakan dan menyejukan kulit.Kompres dingin akan membuat baal daerah yang terkena dengan memperlambat transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik.
Cara Pemberian Kompres Dingin adalah sebagai berikut.
a.       Bungkus sumber dingin dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut tidak terlalu dingin dan menghindari rasa tidak nyaman ,mendadak yang akan terjadi jika benda dingin langsung diletakan pada kulit, dan memungkinkan dari rasa sejuk menjadi rasa dingin.  
b.       Letakan kompres dingin pada punggung bawah atau perinem (kantong es, kantong jeli, kain basah yang didinginkan ,atau botol plastik beku).
c.       Pasang sabuk kantong jeli di punggung bawah sehingga memungkinkan ibu dapat bergerak bebas. 
d.       Kompres dingin pada rektum membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi karena hemoroid.
Kompres dingin tidak dapat digunakan jika ibu tidak menginginkannya ketika ibu mengatakannya bahwa penggunaan kompres dingin tidak membantu atau justru malah mengganggu.
3.      Hidroterapi
Selain mengurangi ketegangan ,nyeri otot,dan nyeri sendi, hidroterapi juga dapat mengurangi efek gravitasi bersama ketidaknyamanan yang berkaitan dengan tekanan pada panggul dan struktur lain, tekanan yang merata pada bagian tubuh yang terendam,dan kehangatan seringkali menghasilkan penurunan nyeri dan kemajuan persalinan aktif yang lebih tepat.
Jika menggunakan bak mandi,pastikan air yang digunakan berkisar antara 37-37,5 C, karena air yang lebih hangat dapat meningkatkan suhu tubuh ibu dan mengakibatkan takikardi.
Pemantauan janin pada hidroterapi dilakukan dengan menggunakan doppler genggam yang kedap air.
Hidroterapi tidak dapat digunakan jika keseimbangan atau kemampuan berdiri ibu tidak memadai,karenapengaruh obat-obatan atau sebab-sebab lain,terjadi perdarahan atau gawat janin pada saat pembukaan lengkap dan tidak ada rencana untuk melahirkan didalam air,atau jiwa wanita sudah mendapat anestesia epidural untuk mengatasi nyeri.
4.      Counterpressure.
Tekanan yang terus-menerus selama kontraksi dilakukan pada tulang saktrum wanita atau kepalan salah satu tangan ,atau peremasan pada salah satu pinggul. Hal tersebut dapat membantu mengurangi nyeri pungung yang dirasakan oleh wanitamelahirkan.Belum jelas bagaimana hal ini dapat membantu, tetapi penekanan ini sangat membantu dalam mengurangi nyeri yang dirasakan. Peremasan panggul dapat mengurangi renggangan yang terjadi pada  sakro iliaka ehingga mengurangi tegangan-tegangan yang terjadi akibat tekanan internal dari kepala janin. Counterpressure tidak dapat diteruskan jika wanita merasa penekanan ini tidak dapat menolong dalam mengurangi rasa nyeri yang dideritanya
5.      Penekanan lutut
Tekanan langsung melalui tulang paha ke arah satu atau dua sendi tulang pinggul, melepaskan sendi sakro iliaka dari ketegangan dan dapat mengurangi rasa nyeri. Penekanan lutut tidak dapat digunakan ibu mengalami nyeri sendi, peradangan, atau kerusakan pada lutut,  dan ibu mengatakan pada penekanan lutut tidak membantu mengurangi rasa nyeri.
Penekanan lutut dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.       Wanita dengan posisi duduk.
Wanita duduk tegak dikursi dengan kaki ditempatkan lantai,jika tidak sampai,gunakan buku atau penyangga lain sehingga kaki dapat menapak.Pendamping atau bidan berlutut didepan ibu sambil memegang lutut dan menekannya sepanjang kontraksi.Wanita akan merasakan punggung lega dan nyerinya berkurang.
b.       Wanita dengan posisi berbaring miring dengan satu atau dua bantal menyangga lutut.
Diperlukan 2 orang,tekanan hanya pada lutut yang terletak dibagian atas . Wanita menekuk lutut atas dan sendi pinggul sampai membentuk sudut 90 derajat. Satu orang menekan sakrum wanita selama  kontraksi untuk menstabilkannya dan yang lainnya menekan lutut atas langsung ke arah sendi pinggul wanita.
6.      Gerakan
Menggerakan tubuh secara berirama mmerupakan salah satu cara yang alamiah untuk mengkoping persalinan dengan baik.Gerakan tubuh yang berirama adalah berdiri dan berayun pada sebuah meja, berlutut sambing bergoyang dengan disangga pasangan,atau dengan bantuan sebuah bola besar yang mampu menahan beban sampai dengan 136 kg. Jika disangga pasangan ,maka akan mengurangi produksi ketokelamin sehingga meningkatkan rasa sejahtera.
Bentuk bulat dari bola memungkinkan ibu untuk berayun tanpa usaha.Hal yang perlu diperhatikan adalah wanita sebaiknya berpegangan pada tempat tidur atau pada pasangannya sampai ia merasa benar-benar seimbang.Bola ini juga dapat ak digunakan untuk meringankan beban punggung orang tua saat meraka harus menggendong bayinya dibandingkan dengan berjalan dengan menggendong bayinya.
Meskipun sudah dialami oleh sebagian besar wanita,rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan berbeda pada tiap individu. Rasa nyeri memiliki karekteristik tertentu yang sama atau bersifat umum. Pengendalian rasa nyeri berhubungan dengan keputusan mengimplementasikan atau memberikan pengendalian rasa nyeri tersebut .
Rasa nyeri pada persalinan yang dialami pada saat persalinan disebabkan oleh kontraksi uterus,dilatasi serviks dan distensi perineum,yang terjadi pada akhir kala 1 dan 2 dengan perenggangan vagina, dan dasar panggul untuk mengakomodasi bagian terendah janin.
Adapun tindakan pendukung yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Pengaturan posisi.
Faktor penting saat wanita berada pada persalinan adalah bukan saat akan melahirkan,tetapi saat iatetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan.Mobilisasi membantu ibu untuk tetap merasa terkendali.
Membbiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi persalinan memiliki banyak keuntungan,misalnya mengurangi rasa tidak nyaman ,mengurangi trauma perineum dan menjadi lebih mudah meneran.Posisi juga merupakan salah satu dasar yang memengaruhi keutuhan perineum.Oleh karena itu ibu bersalin harus diperbolehkan memilih posisi mereka sendiri saat bersalin.
Posisi yang diterapkan saat persalinan harus dapat menghindari terjadinya hipoksia pada janin,menciptakan pola kontraksi uterus  yang efisien,meningkatkandimensi pelvis,memudahkan pengamatan janin,memberikan paparan perineum yang baik,menyediakn daerah yang bersih untuk melahirkan,dan menimbulkan perasaan yang nyaman bagi ibu.
a.       Posisi Berbaring Miring.
Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau kekanan.Salah satu kaki diangkat,sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus.Posisi yang sering disebut posisi lateral ini,umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat.Normalnya posisi ubun-ubun bayi berada didepan jalan lahir,Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada dibelakang atau di samping.Dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil posisi miring.Arah posisi ibu tergantung pada letak ubun-ubun bayi.Jika berada di kiri,maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa berputar,demikian pula sebaliknya.
Keuntungan posisi berbaring miring adalah sbagai berikut.
1)     Peredarn darah ibu balik berjalan lancar,sehingga pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin  melalui plasenta tidak terganggu.
2)     Kontraksi uterus lebih efektif.
3)     Memudahkan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan.
4)     Karena tidak terlalu menekan,proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman.
Kerugian posisi berbaring miring adalah sebagai berikut.
·         Memerlukan bantuan untuk memegangi paha kanan ibu.
b.       Jongkok.
Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi persalinan alami.
Keuntungan posisi jongkok adalah sebagai berikut.
1)     Memperluas rongga panggul,diameter transversa bertambah 1 cm dan diameter anteroposterior bertambah 2 cm.
2)     Proses perslinan lebih mudah.
3)     Posisi ini menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi.
4)     Mengurangi trauma pada perineum.
5)     Kekurangan posisi jongkok adalah sebagai berikut.
6)     Memungkinkan timbul cedera pada kepala bayi,karena tubuh bayi yang berada dijalan lahir bisa meluncur dengan cepat.Untuk menghindari cidera,biasanya ibu berjongkok diatas bantalan empuk yang berguna menahan kepala bayi.
c.       Merangkak.
Pada posisi ini ibu merebahkan badan dengan posisi merangkak,ke dua tangan menyanggah tubuh,dan ke dua kaki ditekuk sambil dibuka.
Keuntungan posisi merngkak adlah sebagai berikut.
1)     Posisi merngkak seringkali merupakan posisi paling baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung saat persalinan.
2)     Mengurngi rasa sakit.
3)     Mengurangi keluhan hemorid.
d.       Semiduduk.
Posisi ini merupakan posisi paling umum diterapkan di RS/RSB di indonesia.Pada posisi ini,ibu duduk    dengan punggung berstandar pada bantal,kaki ditekuk,dan paha dibuka ke arah samping.Posisi ini cukup dapat membuat ibu merasa nyaman.
Keuntungan posisi semiduduk adalah sebagai berikut.
·         Memudahkan melahirkan kepala bayi.
Kekurangan posisi semiduduk adalah sebagai berikut.
·         Titik berat berada pada tulang sakrun,sehingga tulang koksigis akan terdorong ke depan dan akan menyebabkan rongga lebih sempit.
e.       Duduk.
Pada posisi ini,duduklah diatas tempat tidur dengan disangga beberapa bantal atau berstandar tubu.pasangan.kedua kaki ditekuk dan dibuka tangan memegang lutut,dan tangan pasangan membantu  memegang perut ibu.
Keuntungan posisi duduk adalah sebagai berikut.
1)     Posisi ini memamfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunya bayi.
2)     Memberi kesempatan untuk istirahat diantara dua kontraksi.
3)     Memudahkan melahirkan kepala bayi.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih posisi persalinan.
1)     Keamanan.
Posisi persalianan yang baik idealnya tidak menimbulkan cedera.Walaupun ada faktor penyulit yang memungkinkan cedera pada ibu dan bayinya,paling tidak kemungkinan tersebut diminimalkan.Cedera yang umumnya terjadi pada ibu antara lain sobeknya rahim,perdarahan hebat,dan sobeknya jalan lahir,sedangkan trauma pada bayi di antaranya trauma kaki,patah kaki atau patah tangan.
2)     kenyamanan.
Tidak dpat dipungkiri bhwa persainan merupakan kerja keras dan perjuangan bagi ibu maupun tims medis yang menanganinya.oleh karena itu,ibu berhak mendapat pelayanan terbaik,termsuk tempat bersalin yang nyaman.tempat tidur dan segala keperluannya haruslah memenuhi stndar higiene guna meminimalkan resiko bayi maupun ibu terkena infeksi.
3)     Bantuan medis.
Apapun posisi persalinan yang dipilih,prosesnya harus lh dibantu oleh tim medis yang ahli dan terlatih.Dokter,bidan,dokter anak,serta perawat yang membantu harus benar-benar memahami tugasnya dalam memimpinnya dan mendampingi ibu dalam proses persalinan.Dengan demikian ,resiko terjadinya cedera bisa diminimalkan.
Pengaturan posisi juga melibatkan penempatan bantal,ibu bersalin memerlukan bantal di bawah kepalanya untuk meningkatkan relaksasi,mengurangi tekanan otot,dan mengeliminasi titik-titik tekanan.
Beberapa hal di bawah ini juga dapat mengurngi rasa nyeri pada ibu,diantara adalah sebagai berikut.
1)     Anjurkan ibu mencoba posisi yang paling nyaman.
2)     Ibu boleh berjalan,berdiri,duduk atu berjongkok,berbaring miring atau merngkak.
3)     Jangan menempatkan ibu pada posisi terlentang,karena dapat menyebabkan Supine hipotensi Sindrome.
2.      Relaksasi dan latihan pernafasan.
Bernafas dalam dengan rileks sewaktu ada his,dengan cara meminta ibu untuk menarik napas panjang,tahan napas sebentar,kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada his.Akan tetapi hal tersebut sudah tidak dianjurkan lagi,sekarang ibu dianjurkan utuk bernapas seperti biasa dan meneran pada saat ibu merasakan adanya dorongan.
3.      Usapan di pinggul atau abdomen.
Jika ibu suka,lakukan pijatan di punggung atau mengusap  perut dengan lembut.Hal ini dapat memberikan dukungan dan ke nyamanan pada ibu bersalin sehingga mengurangi rasa sakit.
4.      Pengosongan kandung kemih.
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.Kandung kemih yang penuh akan menyebahkan nyeri pada bagian abdominal juga menyebabkan sulit turunnya bagian terendah dari janin.
      Pengurangan rasa sakit secara farmakologis (Penggunaan Obat)
1.      Pethidine
Pemberian pethidine akan membuat tenang, rileks, malas bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar. Obat ini bereaksi 20 menit, kemudian akan bekerja selama 2 - 3 jam dan biasanya diberikan pada kala I. Obat biasanya disuntikkan di bagian paha atau pantat. Penggunanaan obat ini juga menyebabkan bayi mengantuk, tetapi pengaruhnya akan hilang setelah bayi lahir. Pethidine tidak diberikan secara rutin, tetapi diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat.
2.      Anestesi epidural
Metode ini paling sering dilakukan karena memungkinkan ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa tidur. Obat anestesi disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian bawah. Spesialis anestesi akan memasang kateter untuk mengalirkan obat yang mengakibatkan saraf tubuh bagian bawah mati rasa selama sekitar 2 jam, sehingga rasa sakit tidak terasa. Pemberian obat ini harus diperhitungkan agar tidak ada pengaruhnya pada kala II persalinan, jika tidak maka ibu akan mengedan lebih lama.
3.      Entonox
Metode ini menggunakan campuran oksigen dan nitrous oxida, dapat menghilangkan rasa sakit, efeknya lebih ringan daripada epidural dan dapat digunakan sendiri. Jika kontraksi mulai terasa, pegang masker di muka, lalu tarik nafas dalam-dalam. Rasa sakit akan berkurang dan kepala terasa lebih ringan.
4.      TENS
Metode penghilang rasa sakit menggunakan mesin TENS (transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) dipilih jika rasa sakit ingin hilang tanpa menggunakan obat. Mesin ini merupakan suatu sensor elektronik yang membantu tubuh menahan rasa sakit dengan mengirim pulsa arus listrik ke punggung. Beberapa elektroda ditempelkan diatas saraf punggung menuju rahim dan dihubiungkan denagn panel kontrol yang dipegang untuk menambah atau mengurangi arus listrik. Alat ini mudah digunakan dan tidak membahayakan.
5.      Intrathecal Labour Analgesia.
Intrathecal Labour Analgesia (ILA) adalah suatu teknik baru untuk menghilangkan nyeri persalinan yang hampir mirip dengan epidural, tetapi berbeda pada lokasi dan cara pemberian obat anestesinya. Pada ILA, obat anestesi disuntikan intratekal, suatu daerah sedikit di atas epidural dan dosis obat yang diberikan lebih sedikit dibanding epidural. Keuntungan dari teknik ILA dibanding epidural adalah lebih aman karena dosis obat lebih sedikit, lebih mudah dilakukan, dan biayanya realtif lebih murah.     

No comments:

Post a Comment