IMPLANT
A.
Pengertian dan Cara Kerja Kontrasepsi Implan
a.
Kontrasepsi Implan adalah metode
kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung
progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita.
(Speroff
& Darney, 2005)
b.
Kontrasepsi
Implan adalah sistem norplant dari implan subdermal levonorgestrel
yang terdiri dari enam skala kapsul dimethylsiloxane yang dibuat dari bahan
sylastic, masing-masing kapsul berisi 36 mg levonorgestrel dalam format kristal
dengan masa kerja lima tahun (Varney, 1997).
c.
Kontrasepsi
implan adalah kapsul plastik yang
mengandung progestin dan melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara
perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun.
Cara Kerja Kontrasepsi Implan
a. Lendir serviks menjadi
kental
b. Menggangu proses
pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Mengurangi transportasi
sperma
d. Menekan ovulasi
B.
Jenis – jenis
Kontrasepsi Implan
1.
Norplant
Dipakai sejak
tahun 1987. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm , dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun. Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 – 85 mcg
pada tahun pertama penggunaan, kemudian menurun sampai 30 – 35 mcg per hari
untuk lima tahun berikunya. Saat ini norplant yang paling banyak dipakai.
2.
Implanon
Terdiri
dari satu batang putih lentur yang berisi progestin generasi ketiga, yang
dimasukkan kedalam Inserter steril dan sekali pakai/disposable, dengan panjang
kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl
Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Pada
permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya adalah 60 mcg per hari, yang
perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari selama masa kerjanya.
3.
Jadena dan Indoplant
Terdiri
dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
4.
Uniplant
Terdiri dari 1
batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg nomegestrol
asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 μg per hari dan lama kerja 1
tahun.
5. Capronor
Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan melepaskan
progestin dari bahan pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut dalam
jaringan tubuh. Bahan pembawanya sama sekali tidak perlu dikeluarkan lagi misal
pada norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai larut, ia tidak
mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan dapat
diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan terhadap pengangkatan secara bedah.
Kapsul ini mengandung levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-kaprolakton.
Mempunyai diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm
mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4 cm yang mengandung
26 mg levonorgestrel. Lama kerja 12 – 18 bulan. Kecepatan pelepasan
levonorgestrel dari kaprolakton adalah 10 kali lebih cepat dibandingkan
silastic.
C.
Keuntungan dan Kerugian
Implan atau Susuk KB
Keuntungan Implan
- Daya guna tinggi
Kontrasepsi
implan merupakan metode kontrasepsi berkesinambungan yang aman dan sangat
efektif. Efektivitas penggunaan implant sangat mendekati efektivitas teoretis.
Efektivitas 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan.
- Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Kontrasepsi
implan memberikan perlindungan jangka panjang. Masa kerja paling pendek yaitu
satu tahun pada jenis implan tertentu (contoh : uniplant) dan masa kerja paling
panjang pada jenis norplant
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Kadar
levonorgestrel yang bersirkulasi menjadi terlalu rendah untuk dapat diukur
dalam 48 jam setelah pengangkatan
implan. Sebagian besar wanita memperoleh kembali siklus ovulatorik normalnya
dalam bulan pertama setelah pengangkatan. Angka kehamilan pada tahun pertama
setelah pengangkatan sama dengan angka kehamilan pada wanita yang tidak
menggunakan metode kontrasepsi dan berusaha untuk hamil. Tidak ada efek pada
jangka panjang kesuburan di masa depan.Kembalinya kesuburan setelah
pengangkatan implan terjadi tanpa penundaan dan kehamilan berada dalam
batas-batas normal. Implan memungkinkan penentuan waktu kehamilan yang tepat
karena kembalinya ovulasi setelah pengangkatan implan demikian cepat.
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Implan
diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas.
- Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak
mengandung hormon estrogen. Kontrasepsi implan mengandung hormon progestin
dosis rendah. Wanita dengan kontraindikasi hormon estrogen, sangat tepat dalam
penggunaan kontrasepsi implan.
- Tidak menggangu kegiatan senggama
Kontrasepsi
implan tidak mengganggu kegiatan sanggama, karena diinsersikan pada bagian
subdermal di bagian dalam lengan atas.
- Tidak menggangu ASI
Implan
merupakan metode yang paling baik untuk wanita menyusui. Tidak ada efek
terhadap kualitas dan kuantitas air susu ibu, dan bayi tumbuh secara normal.
Jika ibu yang baru menyusui tidak sempat nantinya (dalam tiga bulan), implan
dapat diisersikan segera Postpartum.
- Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
- Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuha
- Mengurangi jumlah darah haid
Terjadi
penurunan dalam jumlah rata-rata darah haid yang hilang.
- Mengurangi / memperbaiki anemia
Meskipun
terjadi peningkatan dalam jumlah spotting dan hari perdarahan di atas pola haid
pra-pemasangan, konsentrasi hemoglobin para pengguna implan meningkat karena
terjadi penurunan dalam jumlah rata-rata darah haid yang hilang.
Kerugian Implan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorea.
Sejumlah perubahan pola haid akan terjadi pada tahun pertama penggunaan,
kira-kira 80% pengguna. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada interval
antar perdarahan, durasi dan volume aliran darah, serta spotting (bercak-bercak
perdarahan). Oligomenore dan amenore juga terjadi, tetapi tidak sering, kurang
dari 10% setelah tahun pertama. Perdarahan yang tidak teratur dan memanjang
biasanya terjadi pada tahun pertama. Walaupun terjadi jauh lebih jarang setelah
tahun kedua, masalah perdarahan dapat terjadi pada waktu kapan pun.
Timbulnya keluhan-keluhan,
seperti :
1.
Nyeri kepala
2.
Peningkatan berat badan
3.
Jerawat
4.
Perubahan perasaan (mood) atau
kegelisahan (nervousness)
5.
Membutuhkan tindak pembedahan minor
untuk insersi dan pencabutan.
6.
Tidak memberikan efek protektif terhadap
infeksi menular seksual termasuk AIDS.
7.
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi.
8.
Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
(rifampisin) atau obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat).
9.
Insiden kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment