Blog ini membahas tentang masalah kesehatan

Monday, June 13, 2016

KB SUNTIK



KB SUNTIK
A.     Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.

Cara Kerja :
v  Menekan ovulasi
v  Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
v  Perubahan pada endometrium (atrovi) sehingga implantasi terganggu
v  Menghambat transportasi gamet oleh tuba

Efektifitas :
   Sangat efektif ( 0,1 -  0,4 kehamilan per 100 perempuan ) selama tahun pertama penggunaan.

   Keuntungan Kontrasepsi Suntikan :
1.      Resiko terhadap kesehatan kecil
2.      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3.      Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.      Jangka panjang
5.      Efek samping sangat kecil
6.      Klien tidak pelu menyimpan obat suntik

   Keuntungan Nonkontrasepsi :
1.      Mengurangi jumlah perdarahan
2.      Mengurangi nyeri saat haid
3.      Mencegah anemia
4.      Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
5.      Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6.      Mencegah kehamilan ektopik
7.      Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
8.      Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause
   Kerugian :
1.      Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau perdarahan sela sampai 10 hari
2.      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilangsetelah suntikan kedua atau ketiga
3.      Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
4.      Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis ( rifampisin )
5.      Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan tibulnya tumor hati
6.      Penambahan berat badan
7.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
8.      Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian

   Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi :
1.      Usia reproduksi
2.      Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
3.      Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4.      Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bln
5.      Pasca persalinan dan tidak menyusui
6.      Anemia
7.       Nyeri haid hebat
8.      Riwayat kehamilan ektopik
9.      Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

   Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi :
1.      hamil atau diduga hamil
2.      Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3.      Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
4.      Penyakit hati akut ( virus hepatitis )
5.      Usia > 35 tahun yang merokok
6.      Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi ( > 180/110 mmHg )
7.      Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
8.      Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
9.      Keganasan pada payudara

   Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi :
1.      Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.
2.      Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
3.      Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksualntuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
4.      Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
5.      Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta mendapat haid, maka suntikan pertama dapat diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
6.      Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi.
7.      Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.
8.      Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalamwaktu 7 hari.
9.      Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama Ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secra benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu- ragu, perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
10.  Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan Ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Taidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
11.  Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja dapat diyakini Ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.

            Cara Penggunaan :
Suntikan kombinasi dapat diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini Ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama 7 hari saja.

keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Keadaan
Anjuran
§  Tekanan darah tinggi
§  < 180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi perlu pengawasan.
§  Kencing manis
§  Dapat diberikan pada kasus tanpa komplikasi dan kencing manisnya terjadi < 20 tahun. Perlu diawasi.
§  Migrain.
§  Bila tidak ada gejala neurologik yang berhubungan dengan sakit kepala, boleh diberikan.
§  Menggunakan obat tuberculosis /obat epilepsi
§  Berikan pil kontrasepsi kombinasi dengan 50 ug etinilestradiol atau cari metode kontrasepsi lain.
§  Mempunyai penyakit anemia bulan sabit (sickle cell)
§  Sebaiknya jangan menggunakan suntikan kombinasi.

Penanganan efek samping yang sering terjadi.
Efek samping
Penanganan
§  Amenorea
§  Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak perlu diberi pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak berkumpal dari rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila tidak datangnya haid masih menjadi masalah. Bila klien hamil, rujuk klien. Hentikan penyuntikan, dan jelaskan bahwa hormon progestin dan estrogen sedikit sekali pengaruhnya pada janin.
§  Mual/pusing/muntah
§  Pastikan tidak ada kehamilan. Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil, informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat.
§  Perdarahan/perdarahan bercak (spotting)
§  Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain. Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal biasa. Bila perdarahan berlanjut dan mengkhawatirkan klien, metode kontrasepsi lain perlu dicari.
     
      Insruksi Untuk Klien :
1.      Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu.
2.      Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter / klinik untuk memastikan hamil atau tidak.
3.      Jelaskan efek samping tesering yang didapat pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien tersebut mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke 2 atau ke 3.
4.      Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberculosis atau obat epilepsy, obat-obat tersebut dapat menggangu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.

         Tanda – tanda Yang Harus Diwaspadai pada Penggunaan Suntikan Kombinasi
1.    Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah diparu, atau serbangan jantung.
2.    Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi atau mograin.
3.    Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
4.    Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.

B.     Suntikan Progestin
   Profil :
1.      Sangat efektif.
2.      Aman
3.      Dapat dipakai oleh semua perempuandalam usia reproduksi.
4.      Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata- rata 4 bulan.
5.      Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.

   Jenis :
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
1.Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah bokong)
2.Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristera), yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.


Cara Kerja :
1.      Mencegah ovulasi
2.      Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
3.      Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4.      Menghambat transportasi gamet oleh tuba

Efektifitas :
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan. Asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan.
        
Keuntungan :
1.      Sangat efektif
2.      Pencegahan kehamilan jangka panjang
3.      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4.      Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
5.      Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
6.      Sedikit efek samping
7.      Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
8.      Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
9.      Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
10.  Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
11.  Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
12.  Menurunkan krisis anemia bulan sabit

Keterbatasan :
1.      sering ditemukan gangguan haid seperti :
- Siklus haid yang memendek dan memanjang
            - Perdarahan yang banyak atau sedikit
                  - Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak ( spotting )
            - Tidak haid sama sekali
2.      Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan ( harus kembali untuk suntikan )
3.      Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4.      Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
5.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
6.      Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7.      Terlambatnya kembali kesubran bukan karena  terjadinya kerusakan / kelainan pada organ genetalia, melainkan kerana belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya ( tempat suntikan )
8.      Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
9.      Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menutunkan kepadatan tulang (densitas)
10.  Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala, nervositas, jerawat.

   Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin :
1.      Usia reproduksi
2.      Nullipara dan yang telah memiliki banyak anak
3.      Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas yang tinggi
4.      Menyusui dan membtuhkan kontrasepsi yang sesuai
5.      Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6.      Setelah abortus atau keguguran
7.      Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8.      Perokok
9.      Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
10.  Menggunakan obat untuk epilepsi ( fenitoin dan barbiturat ) atau obat tuberculosis ( rifampisin )
11.  tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
12.  Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13.  Anemia defisiensi besi
14.  Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi

   Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Progestin :
1.      Hamil atau dicurigai hamil ( resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran )
2.      Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3.      Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorhoe
4.      Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.      diabetes Mellitus disertai komplikasi

   Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Progestin :
1.      Setiap saat selama siklis haid, asal ibu tersebut tidak hamil
2.      Mulai hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid
3.      Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setalah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
4.      Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelum nya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunngu sampai haid berikutnya dating
5.      bila ibu menggunakan kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
6.      Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang.  Bila ibu disuntik setelah hari ketujuh haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
7.      Ibu ingin menggnrikan kontrasepsi AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid. Asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil
8.      ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selam 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual

   Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Progetin
1.      Setiap terlambat haid harus dipikirkanadanya kemungkinan hamil
2.      Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu
3.      Timbulnya abses atau perdarahan ditempat injeksi
4.      Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan.
5.      Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid

   Instruksi Bagi Klien
Klien harus kembali ketempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 12 minggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk noristerat. 



No comments:

Post a Comment