PROGRAM
KIE DALAM PELAYANAN KB
A.
TUJUAN KIE
1.
Meningkatkan pengetahuan, sikap
dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.
2.
Membina kelestarian peserta KB
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme
sosiokultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan
B.
JENIS KEGIATAN KIE
1.
KIE massa
2.
KIE kelompok
3.
KIE perorangan
C.
PRINSIP LANGKAH KIE
1.
Apa masalah/topic
2.
Siapa peserta kegiatan
3.
Sasaran kegiatan
4.
Dimana dan berapa lama untuk
mencapai sasaran
5.
Metode apa yang paling sesuai
6.
Perlengkapan apa yang
dibutuhkan
7.
Pertanyaan/pencarian kelompok
apa yang dapat digunakan untuk member semangat/memulai kegiatan
8.
Evaluasi efektifitas kegiatan
9.
Mempersiapkan tempat
10.
Melaksanakan kegiatan
11.
Mengevaluasi kegiatan
D.
KONSELING
1.
Pengertian
Adalah pertemuan tatap muka antara 2 pihak, dimana 1 pihak membantu
pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan
kemudian bertindak sesuai keputusannya.
Konseling merupakan tindak lanjut daru KIE. Bila seseorang telah
termotivasi melalui KIE, maka selanjutnya ia perlu diberikan konseling. Jenis
dan bobot konseling yang diberikan sudah tentu tergantung pada tingkatan KIE
yang telah diterimanya. Konseling dibutuhkan bila seseorang menghadapi suatu
masalah tidak dapat dipecahkan sendiri.
2.
Tujuan
a.
Memberikan informasi yang tepat
serta obyektif mengenai berbagi metode mengenai kontrasepsi sehingga klien
mengetahui kebutuhannya.
b.
Mengidentifikasi dan menampung
perasaan-perasaan negative, keraguan atau kekhawatiran sehubungan dengan metode
kontrasepsi.
c.
Membantu klie memilih metode
kontrasepsi yang terbaik bagi mereka sehingga aman dan sesuai keinginan klien.
d.
Membantu klien agar menggunakan
cara kontrasepsi yang mereka pilih secara aman dan efektif
e.
Memberi informasi tentang cara
mendapatkan bantuan dan tempat pelayanan KB.
f.
Khusus kontraspsi mantap,
menyeleksi calon akseptor yang sesuai dan metode kontrasepsi alternative
g.
Memahami diri secara lebih baik
h.
Mengarahkan perkembangan diri
sesuai dengan potensinya
i.
Lebih realistis dalam melihat
diri dan masalah yang dihadapi sehingga :
Ø
Mampu memecahkan masalah secara
kretif dan produktif
Ø
Memiliki taraf aktualitasi diri
sesuai dengan potensi yang dimiliki
Ø
Terhindar dari gejala-gejala
kecemasan
Ø
Mampu menyesuaikan dengan
situasi dan lingkungan
Ø
Memperoleh dan merasakan
kebahagiaan
3.
Jenis konseling
a.
Konseling KB awal atau
pendahuluan dilakukan pada mereka yang sama sekali belum tahu KB, belum
mengerti Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
b.
Konseling KB pemilihan cara
Dilakuakn pada mereka yang sudah mengerti NKKBS dan membutuhkan
pertolongan atau bantuan dalam memilih cara-cara atau alat/obat kontrasepsi,
misalnya karena beum tahu pengetahuannya masih kurang lengkap. Bisa juga karena
pengetahuannya kurang lengkap, bisa juga karena pengetahuannya kurang
tepat/keliru.
c.
Konseling KB pemantapan
Dilakukan pada mereka yang sudah memahami. Tujuannya agar yakin
bahwa alat/obat kontrasepsi yang akan dipakainya sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya, tahu kemungkinan efek samping dan cara mengatasinya. Pada
konseling ini sudah dilengkapi dengan hasil pemeriksaan kesehatan dan keterangan
diri (nama, jumlah, riwayat kesehatan) yang diperlukan untuk mengetahui cocok
tidaknya memakai alat/obat kontrasepsi.
d.
Konseling KB pengayoman
Dilakukan pada mereka yang sudah memakai alat kontrasepsi. Tujuannya
untuk mengatsi masalah yang timbul sesudah memakai alat kontrasepsi, misalnya
karena pengaruh luar (mendengar gunjingan, melihat pengalaman orang lain yang
kurang enak). Bisa juga dilakukan pada mereka yang tadinya sudah memahami dan
ingin memiliki KKBS (Keluarga kecil bahagia Sejahter), memakai alt kontrasepsi
tapi kemudian berubah pendapat karena alas an tertentu (bercerai, kematian anak
dll)
e.
Konseling KB
perawatan/pengobatan
Dilakukakn pada mereka yang mengalami kegincanagan emosi atau
gangguan kejiwaan akibat keinginannya untuk memiliki KKBS maupun karena memakai
alat kontrasepsi
Jenis konseling yang lain adalah :
a.
Konseling umum (misal PLKB)
Penejelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk menganalkan
kaitan antara kontrasepsi, tujuan fungsi reproduksi keluarga.
b.
Konseling spesifik (missal oleh
dokter/bidan/konselor)
Penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternative,
keuntungan ketrebatasan, akses dan fasilitas layanan.
c.
Konseling pra/pasca tindakan
Penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra
selama dan pasca) serta penjelasan lisan/tertulis asuhan mandiri.
4.
Langkah-langkah dalam konseling
SATU TUJU
a.
SA (SAlam)
Ø
Sambut kepada klien secara
terbuka dan sopan.
Ø
Berikan perhatian sepenuhnya
kepada klien dan berbicara di tempat yang nyaman serta terjamin privacinya.
Ø
Yakinkan klien untuk membangun
rasa percaya diri.
Ø
Tanyakan kepada klien pa yang
perl dibantu seta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
b.
T (Tanyakan)
Ø
Tanyakan kepada klien informasi
tentang dirinya.
Ø
Bantu klien untuk berbicara
mengenai pengalamn KB dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan
serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya.
Ø
Tanyakan kontrasepsi apa yang
diinginkan klien
Ø
Berikan perhatiaan kepada klien
apa yang disampaikan sesuai dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.
Ø
Tempatkan diri kita di dalam
hati klien.
Ø
Perhatikan bahwa kita memehami.
Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien sehingga kita dapat
membantunya.
c.
U (Uraikan)
Ø
Uraikan kepada klien mengenai
pilihannya dan beri tahu apa pilihannya, pilihan reproduksinya yang paling
mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi.
Ø
Bantu klien untuk memilih
kontrasepsi yang paling diinginkan dan jelaskan jenis kontrasepsi lain yang
ada.
Ø
Jelaskan alternative
kontrasepsi lain yang mungkin diinginkan oleh klien.
d.
TU (BanTUlah)
Ø
Bantulah klien menentukan
pilihannya.
Ø
Bantulah klien berfikir
mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
Ø
Doronglah klien untuk
menunjukkan keinginannya dan mengajukan pertanyaan.
Ø
Tanggapilah secara terbuka
Ø
Tanyakan apakah pasangannya
memberikan dukungan terhadap pilihan klien.
Ø
Yakinkan bahwa klien telah
memilih keputusan yang tepat.
Ø
e.
J (Jelaskan)
Ø
Jelaskan secara lengkap
bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya.
Ø
Perlihatkan jenis alat/obat
kontrasepsi dan cara [enggunaannya jika klien sudah memutuskan.
Ø
Doronglah klien untuk bertanya.
Ø
Beri penjelasan tentang
manffaat ganda metodekontrasepsi.
Ø
Cek pengetahuan klien tentang
penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat menjawab dengan
benar.
f.
U (Ulang)
Ø
Perlu dilakukan kunjungan
ulang.
Ø
Bicarakan dan buat perjanjian
kapan klien akan kembali untuk melekukan pemeriksan lanjutan atau permintaan
kontrasepsi jika dibutuhkan.
Ø
Ingatkan kembali klien untuk
kembali jika ada masalah.
5.
Teknik-teknik konseling
Tehnik konseling yang biasa digunakan antara lain :
a.
Cara suportif
untuk memberi dukungan kepada peserta/calon peserta karena mereka
dalam keadaan bingung dan ragu-ragu yaitu dengan menenangkan/menentramkan dan
menumbuhkan kepercayaannya bahwa ia mempunyai kemampuan untuk membantu dirinya
sendiri.
b.
Kataris
Dengan memberi kesempatan kesempatan untuk mengungkapkan dan
menyalurkan semua perasaan yang dimiliki untuk menimbulkan perasaan lega.
c.
Membuat refleksi dan kesimpulan
atas ucapan-ucapan serta perasaan-perasaan yang tersirat dalam capannya.
d.
Memberi semua informasi yang
diperlukan untuk membnatu peserta/calon peserta untuk membuat keputusan.
Dalam konseling diadakan percakapan 2 arah untuk :
a.
Membahas dengan calon peserta
berbagi pilihan kontrasepsi yang tersedia.
b.
Memberikan informasi selengkap
mungkin mengenai konsekuensi pilihannya baik ditinjau dari segi medis, teknis
maupun hal-hal lain yang non medis agar tidak menyesal kemudian.
c.
Membantu calon peserta KB
memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan keadaan
khusus, pribadi dan keluarganya.
d.
Membantu peserta KB dalam
penyesuaian diri terhadap kondisi barunya, terutama bila mengalami berbagai
permasalahan.
Informasi yang diberikan meliputi :
a.
Arti keluarga berencana
b.
Manfaat keluarga berencana
c.
Cara ber-KB atau metode
kontrasepsi
d.
Desas-desus tentang kontrasepsi
dan penjelasannya.
e.
Pola perencanaan keluarga dan
penggunaan kontrasepsi yang rasional.
f.
Rujukan pelayanan kontrasepsi
No comments:
Post a Comment