Mekanisme Menyusui
Beri yang sehat mempunyai tiga refleks intrinsic yang
dibutuhkan agar menyusui berhasil.
1)
Reflek mencari ( Rooting Reflex
}
Payudara ibu
yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut merupakan rangsangan yang
menimbulkan reflek mencari pada bayi. Ini menyebabkan kepala bayi berputar
menuju putting susu yang menempel tadi diikuti dengan membuka mulut dan
kemudian putting susu ditarik masuk ke dalam mulut.
2)
Reflek menghisap ( Sucking Reflex
)
Putting susu
yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan lidah, putting susu ditarik
lebih jauh dan rahang rnenekan kalang payudara dibelakang putting susu yang
pada saat itu sudah terletak pada langit - langit keras. Dengan tekanan bibir
dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi akan menjepit kalang payudara dan
sinus laktiferus, sehingga air susu akan mengalir ke puting susu, selanjutnya
bagian belakang lidah menekan putting susu pada langit - langit yang
mengakibatkan air susu keluar dari putting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi,
tidak akan menimbulkan cedera pada putting susu.
3)
Reflek menelan (swallowing reflek )
Pada saat
air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan gerakan menghisap yang
ditimbulkan oleh otot - otot pipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah
dan diteruskan dengan mekanisme menelan masuk ke lambung. Keadaan akan berbeda
bila bayi diberi susu botol dimana rahang mempunyai peranan sedikit di dalam
menelan dot botol, sebab susu mengalir dengan mudah dari lubang dot. Dengan
adanya gaya berat, yang disebabkan oleh posisi botol yang dipegang kearah bawah
dan selanjutnya dengan adanya isapan pipi, yang semuanya ini akan membantu
aliran susu, sehingga tenaga yang diperlukan oleh bayi untuk menghisap susu
menjadi minimal.
Kebanyakan
bayi - bayi yang masih baru lahir belajar menyusu pada ibunya, kemudian dicoba
pada susu botol yang bergantian, maka bayi tersebut akan menjadi bingung
puting. Sehingga sering bayi menyusu pada ibunya, cara menyusu seperti
menghisap dot botol, keadaan ini berakibat kurang baik dalam pengeluaran air
susu ibu. Oleh karena itu, jika bayi terpaksa tidak bisa langsung disusui oleh
ibunya pada awal kehidupan, sebaiknya bayi diberi minum melalui sendok,
cangkir, atau pipet, sehingga bayi tidak mengalami bingung puting.
No comments:
Post a Comment